AD - 008

121 19 0
                                    

makasih banyak buat yang udah kasih vote :)
stay terus ya tunggu update an revisi ku
happy reading❤️

===

Malam pun tiba, Amalinda sudah sadar sejam yang lalu. Kini Amalinda pun di temani Aisya, karena sedari tadi Amalinda belum mau membuka mulutnya untuk makan.

Sampai seseorang datang dan membuka pintu kamar Amalinda perlahan.

"Al?" ucapnya sembari menghampiri Amalinda.

"Kak Agam!" seru Amalinda.

Wajah senang Amalinda pun membuat Aisya ikut tersenyum, sontak ia berbalik melihat sosok lelaki berhodie warna hijau dengan celana jeansnya. Rambut hitam pekat yang selalu rapi, dan wajahnya yang berseri-seri. Dia adalah Agam Fattahilah.

"Nak Agam, kemari."

"Umi Al gak mau makan ya tadi? sini biar Agam yang bantu suapin." Aisya pun mengangguk dan tersenyum manis.

"Umi tinggal ya, Gam harus habis ya." Aisya mewanti-wanti Agam dan Ia mengangguk paham.

Agam dan Amalinda saling melempar senyum, keduanya memanglah dekat sedari kecil. Sepupu tampan dan soleh ini adalah anak dari kakak Aisya. Dari kecil Agam selalu mendampingi dan menjaga Amalinda. Bedanya dengan sekarang adalah karena Agam yang sibuk dengan sekolahnya.

"Makasih kak udah sempetin ke sini."

"Iyaa sekarang lo makan ya, adik gue yang paling manis gak boleh sakit." ujar nya sambil mecubit gemas pipi Amalinda.

"Ish sakit, iyaa deh." Agam pun mulai memberi satu suapan pada Amalinda.

Maaf Al gue gak bisa bayangin kalau lo tahu yang sebenarnya, batin Agam menatap nanar ke arah Amalinda namun tak ia perlihatkan sedikitpun wajah kekhawatirannya.

•••

Pagi hari pun tiba, selepas dengan penat nya hari kemarin kini hari baru di mulai lagi. Akan ada banyak hal yang harus di lakukan di setiap hari nya. Sama hal nya dengan gadis bernama Aini.

"Ma Aini berangkat ya sarapan di kantin bye!!" pamitnya pada Aida— Mamanya.

"Kebiasaan deh selalu gak sarapan, hati-hati jangan ngebut." jawab Aida yang tengah duduk di meja makan.

"Siap bu bos!" Aida hanya bisa geleng-geleng dengan anak sematawayangnya ini.

Dalam perjalanan sedang asik-asiknya mendengarkan alunan musik dari radio yang ada di mobilnya. Tiba-tiba laju mobil melambat, dan berhenti seketika.

"Lah, nih mobil kenapa? perasaan baru di servis seminggu lalu." Aini menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ck mesti nge cek lagi nih." terpaksa Aini keluar dari mobil nya dan membuka mesin mobil, mencoba mencari sumber permasalahannya.

"Mau gue bantuin?"

Suara yang khas itu seketika membuat Aini menegakkan tubuhnya dan berbalik.

"Loh Kak Faiz!" ujar Aini sambil menggerakkan telunjuknya ke arah Faiz berada sekarang.

"Iya ini gue, mobil lo mogok?" tanya Faiz sambil melirik ke arah mobil Aini.

"Hehe iya, gue juga gak ngerti apa yang salah."

Langsung saja Faiz tersenyum dan menggelengkan kepalanya, langkahnya berjalan menuju mesin mobil Aini. Mencoba membetulkan apa yang salah dengan bantuan alat-alat mobil Aini tentunya.

Yaampun manis banget kalau lagi kayak gini, mana keringetan lagi, rasanya hati Aini seperti sedang berdisko ketika melihat Faiz di hadapannya.

AMOUR DESTIN | not my destiny ( the end )Where stories live. Discover now