AD - 018

103 17 0
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part ;)

===

Hari ini Bulan, Dhea dan juga Amalinda berada di rumah kediaman keluarga Aini, karena berhubung Aini sendirian di rumah nya yang bisa di bilang besar itu ia pun mengajak ke 3 sahabat nya untuk datang.

"Eh kalian udah nyiapin baju buat ntar sore?" Tanya Aini yang saat itu sedang duduk di atas kasur king size nya bersama ke 3 sahabatnya.

"Udah lah, so pasti itu!" Jawab Dhea dengan suaranya yang terdengar semangat.

"Dhea ih semangat banget, ada apa sih?" Tanya Amalinda yang merasakan aura kebahagiaan di wajah Dhea saat ini.

"Hehe gak papa Al, gue seneng aja kalau ada event gini di sekolah kan jarang banget." Ujar Dhea dengan cengirannya.

"Iya tuh bener banget, panas tau gak otak gue kalau mikirin ngituuuung mulu!" Sahut Bulan.

"Oh ya btw gimana hubungan lo sama Kak Faiz Ai?" Tanya Bulan sembari menyuapkan snack ke dalam mulutnya.

"Ya gitu deh, baik-baik aja kok! Apalagi Kak Faiz kan orang nya care banget." Jawab Aini dengan mimik wajah yang menggemaskan.

"Enak ya Ai punya cowok perhatian banget? Berasa kayak di prioritasin haha." Ujar Bulan yang mencoba menggoda sahabat nya itu, sampai pipi Aini memerah karena merasa malu.

"Udah Bul, kasian tuh Aini nya udah nahan malu dari tadi." Celetuk Amalinda sambil menyenggol tubuh Aini.

Entah mengapa semenjak Bulan membahas tentang hubungan Aini dengan Faiz, Dhea berubah menjadi diam dengan pandangan tak suka.

Apaan sih! Baru di perhati in doang aja alay banget.

"Ck! Masak dari tadi gue mulu yang di godain, Al kan juga punya gebetan hmm?" Aini yang tak terima pun mencoba mengalihkan arah pembicaraan.

"Eh bukan gebetan lagi sih, kan udah jadi pacar ya kan Al?" Tanya Bulan sembari menaik turunkan alisnya.

"Eh? Lah kapan si Dev nembak lo Al? Kok gue gak tau?" Heboh Aini karena merasa cuma dirinya yang ketinggalan berita.

"Lo nya aja yang keasikan pacaran." Tukas Dhea dengan wajah yang tak biasa.

"Ya ampun cerita dong Al, gimana rasanya pacaran sama si es ketos kayak Dev?"

"Gak gimana-gimana kok." Jawab Amalinda yang sudah fokus dengan ponsel di tangan nya.

"Tapi lo harus hati-hati sama si Lusi deh Al, kalau di perhatiin Lusi itu suka lo sama si Dev!" Tebak Dhea berusaha memperingati Amalinda.

"Iya tuh Al, gue gak mau sampai lo di tikung nantinya." Aini pun menyetujui ucapan Dhea.

"Bersykur banget sih punya sahabat kayak kalian, peluk boleh?"

"Uwuu boleh banget!!"

Keempat gadis itu pun berpelukan layaknya empat bersaudara yang berada di sebuah keluarga, sungguh moment yang sangat mengharukan.

•••

Sekarang waktu menunjukkan pukul 03.00 sore, Bulan masih menata rambut nya agar terlihat lebih rapi dan bersiap untuk berangkat bersama Dhea yang kini berdiri di depan teras rumah Aini karena Aini sudah berangkat duluan bersama Faiz tadi, sedangkan Amalinda bilang kalau dirinya di jemput oleh Devano.

AMOUR DESTIN | not my destiny ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang