AD - 040

167 12 2
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part ❤️
jangan lupa vote dan comment yaa!

mana dari kalian yang masih stay di cerita ini? maaf ya kalau revisinya lama :)

komen sebanyak-banyaknya, biar akunya semangat buat revisi part berikutnya!

—————



Sesampainya di tempat lokasi, Iqbal memarkirkan motornya di tempat parkir, lelaki itu turun dari motornya sedang Bulan masih setia duduk di jok belakang.

"Eits kamu jangan turun dulu by," ujar Iqbal saat melihat Bulan hendak turun.

"Lho kenapa? kamu aneh deh."

Dengan perlahan tapi pasti, Iqbal melepaskan helm yang di kenakan kekasihnya itu. Bulan sedikit terpana dengan ketampanan kekasihnya jika di lihat dengan jarak sedekat ini.

Saat gadis itu mulai tersadar, ia pun menghalau tangan Iqbal. "Eh? Aku bisa sendiri, Iqbal."

"Diem dulu by," titah Iqbal membuat gadis nya itu seketika menurut.

"Kamu apaan si? malu tau dilihat banyak orang." ujar Bulan menutup i wajahnya sembari melirik-lirik ke arah orang-orang yang berlalu lalang.

"Dih kenapa harus malu? kan kamu pacar aku, wajar dong aku ngelakuin hal spesial. Lagi pula orang-orang pasti iri lihat kita." Bulan hanya membalasnya dengan senyuman, gadis itu tersipu malu karena perkataan Iqbal.

Belum sampai situ saja perlakuan istimewa seorang Iqbal Abiputra, lelaki itu mengulurkan tangannya membuat gadisnya kebingungan.

"Ini apa lagi? tangan kamu ngapain? minta duit?"

Dari yang awalnya sumringah, raut wajah Iqbal berubah masam. "Masa gak peka sih? mana sini in tangan kamu, princess nya Iqbal."

Blush!

Tangan Bulan bergetar ketika hendak meraih tangan pangeran tengil nya itu. Pipi nya merona, melihat perlakuan istimewa seorang Iqbal Abiputra.

"Kamu ini yaaaa,"

Iqbal menaikkan kedua alisnya, senyumnya semakin mengembang. "Kenapa by hm? pasti baper ya kan? pipinya merah nih kode minta di cium ya?"

Bulan terkekeh geli, "Ihhh Iqbal apa sih? udah yuk ah masa pacarannya di parkiran kan gak asik!" Iqbal pun ikut tertawa mendengar penuturan sang kekasih.

"Emang kita pacaran ya? kapan jadiannya?"

Bulan merasa kesal di permainkan oleh Iqbal, ia pun mengerucut kan bibirnya. "Sok sok an lupa ingatan! entar lupa beneran rasain!"

Iqbal mengacak rambut Bulan gemas, "Kok rasain sih? emang kamu gak khawatir kalau aku lupain kamu? kamu gak takut kalau aku cuekin?"

"Yeee siapa yang takut? biasa aja tuh, paling nanti juga bisa balik inget lagi. Iqbal gak mungkin lupa sama aku, pasti itu!"

Iqbal mencubit gemas hidung Bulan, "Emang ya kalau belum ngerasain yang namanya kehilangan pasti nganggep semua nya enteng."

AMOUR DESTIN | not my destiny ( the end )Where stories live. Discover now