AD - 015

116 17 0
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this story :)

===

"Ehmm gak papa kok Kak Faiz yuk buruan ke sana." Aini terlihat gelisah dan tiba-tiba meraih tangan Faiz membawa nya pergi.

Mungkin saat ini lo bisa aja ngehindar Ai tapi lihat aja nanti, batin nya tersenyum smirk.

"Kenapa sih Ai harus lari-larian? siapa coba tadi?" tanya Faiz menghentikan Aini.

"Ah iya itu temen lama gak terlalu akrab kok Kak." ujar Aini diselingi tawa kecil agar tak terlihat gelisah.

Duh kenapa ada dia lagi si?, batin Aini tetap tersenyum di depan Faiz.

"Oh yaudah deh yuk katanya mau naik bianglala." Aini pun mengangguk mantap, keduanya berjalan menuju wahana tersebut.

•••

Istirahat tiba, trio yang terkenal seantero sekolah itu sedang berjalan menuju kantin. Syana terlihat asik dengan ponselnya hingga suatu ketika...

"WHAT !!!"

"Oh my God, kenapa sih Sya lo teriak?!" beo Jihan yang juga asik dengan kipas nya.

"Ca lo harus liat ini, gue jamin lo bakalan panass!!" Caca pun menyaut ponsel Syana, matanya melotot dan mulutnya menganga.

"APAA!!! Kegatelan banget sih tu cewek!" Caca pun tersulut emosi ia membanting kasar ponsel Syana.

"Haaa handphone guee!! Ca lo kok tega sih." ucap Syana yang membungkuk mengambil ponselnya yang sudah tak karuan.

"Awas aja ya Bulan gue gak akan tinggal diam!! lo harus terima akibatnya karena macem-macem sama gue." peringat Caca tangannya mengepal kuat.

"Jihann handphone guee...terus ini gimana?" lirih Syana dengan wajahnya yang lesu.

"Stt udah ntar tinggal minta bokap lo beli yang baru, jangan manja deh." jawab Jihan berbisik.

"Gue harus temuin dia! Sya, Han ayo."

Kebetulan sekali saat itu Caca melihat Bulan yang sedang bersama Dhea berjalan menuju toilet.

Caca langsung berjalan ke arah Bulan, dan tangan nya langsung beranjak menarik kasar rambut panjang Bulan yang tergerai bebas.

"Aaakkkkh!! Ca lo apa-apaan sih? Lepasin gakk!" pekik Bulan, dan langsung reflek memegangi tangan Caca yang masih menggenggam rambut nya.

"Lo gila HAH? Lepasin woiii!" tak mau kalah Dhea pun ikutan menarik rambut Caca.

Syana dan Jihan pun tak tinggal diam, mereka hendak mendekati Dhea dan menahan nya agar tidak ikut campur urusan Caca dengan Bulan.

Tapi mereka kalah telak, Dhea malah menendang perut Syana hingga sang empunya terhuyung ke belakang bersamaan dengan Jihan yang berdiri di belakangnya.

"Aww! Ck!! Minggir dari atas gue." Jihan menghempaskan kasar tubuh Syana yang terjatuh di atas nya.

"Lepasss!!" Bulan pun menginjak kaki Caca, hingga akhirnya Caca melepaskan jambakan nya dari rambut Bulan.

"GILA YA LO?!" aentak Bulan sembari memegangi kepalanya yang masih berdenyut hebat akibat tarikan Caca yang terlalu kuat.

"IYA GUE GILA!! Mau apa lo? Berani-berani nya lo ngedeketin Iqbal, berasa jadi primadona lo? Dasar gatel!" tukas Caca yang langsung mendorong kasar pundak Bulan.

"Heh!! Gue ngedeketin Iqbal? Dengerin gue ya Ca, gue bukan lo!!" geram Bulan yang mulai memajukan langkahnya mendekati Caca dengan tatapan nyalang.

AMOUR DESTIN | not my destiny ( the end )Where stories live. Discover now