06

3.8K 509 21
                                    

**

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

*
*

3 hari telah berlalu dan itu terasa begitu cepat untuk Dahyun. Tapi sejauh ini, Ia sudah merasa nyaman dengan sekolah. Bahkan sudah berteman dengan teman kelasnya yang lain berkat Chaeyoung.

Meskipun punya gelar Bangsawan, gadis Son itu ternyata merakyat juga. Dan hal itu membuat Dahyun begitu bersyukur.

"Chaeng?" Dahyun menegur teman sebangkunya itu yang terlihat sibuk dengan sebuah buku.

Setelah makan siang singkat mereka tadi, keduanya memang memilih menghabiskan waktu istirahat di kelas mereka yang masih sepi.

"hm?" chaeyong bergumam

"Aku ingin bertanya"

"Bertanya?" Chaeyoung menatap lawan bicaranya
"Tentang apa?"

"hmm itu.." Dahyun mulai memainkan pulpen miliknya. Dia nampak gugup untuk melanjutkan ucapannya.

Sedangkan si gadis Son semakin menatap Dahyun lekat. Ia menunggu teman barunya itu untuk melanjutkan ucapannya.

"Itu Chaeng..ini soal Sana"

Chaeyoung mengernyit
"Sana? Kenapa memangnya dengan calon istrimu itu?"

"ya..jangan mengatakan kalimat itu. Itu terasa aneh saat kau yang mengatakannya" ucap Dahyun yang kini menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Chaeyoung terkekeh geli. Gadis Kim ini benar-benar menggemaskan memang.
"okey. Aku tak akan mengatakannya lagi. Lalu kau ingin informasi apa dariku?"

Dahyun menurunkan tangannya. Ia kembali menatap Chaeyoung. Kedua mata biru itu saling berbenturan.

"Apa Sana tidak bersekolah disini?"

"Apa?" Chaeyoung kaget lalu berakhir dengan tawa lumayan besar.
"Ya..kau bicara apa? Itu pertanyaan paling tidak masuk akal"

"yahh..." Dahyun meletakkan kepalanya di atas tangannya yang tersilang di atas meja.
"Itu karena aku tak pernah melihatnya selama 3 hari ini sejak hari itu"

"Sejak hari itu?" Cheyoung akhirnya berhenti tertawa

"oh. Hari pertama saat aku datang ke kota ini dan hari dia mana aku di beritahu tentang tradisi itu" jawab Dahyun

"Tapi bukannya kalian serumah?"

"Memang" Dahyun kembali duduk tegap
"Tapi tetap saja aku tak melihatnya. Aku berharap bisa bertemu dengannya di sekolah untuk membicarakan beberapa hal. Tapi aku tak melihatnya sama sekali. Apa dia sebegitu membenciku?" lanjut Dahyun lesu.

Chaeyoung menghela napas lalu tersenyum. Dia lalu mengelus rambut pirang milik Dahyun.
"Ku jamin dia tak membencimu Dahyun. Dan soal pertanyaanmu tadi, Sana tentu saja bersekolah di sini. Kelasnya di lantai atas. Dan persoalan di mana kau tak  melihatnya, mungkin karena dia sibuk dengan perusahaan keluarganya sekarang"

Blue Eyes ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora