20

4.4K 545 62
                                    

**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*

Malam kian larut. Dan Sana baru menyadari hal itu. Mata mengarah ke arah jam dinding kamar. Pukul 00.04 terlihat disitu.

Kaca mata yang bertengger di lepas. Begitu juga pulpen yang selalu berada di genggaman. Buku juga tak lupa untuk di tutupnya.

Tubuh berdiri. Menuju pintu dan membukanya. Lorong tampak sepi. Lampupun terlihat temaram.

Memberanikan diri, Sana keluar. Menapaki berlahan lorong itu dan berhenti di depan sebuah pintu.

Tak mengetuk karena akan sia-sia saja menurutnya. Sang pemilik ruangan pasti telah tertidur. Hal itu membuat Sana memilih langsung membuka pintu dihadapannya.

Bukan keheningan, malah sambutan kaget di berikan untuknya.

"Sana?"

"eoh? Kau belum tidur?" Sana juga terkejut tapi masih bisa mengatur ekspresi wajahnya.

Gelengan diberikan oleh gadis bersurai pirang panjang di hadapan Sana itu. Tubuhnyapun terlihat terbangun dari duduknya. Mata monolid itu benar-benar terkejut melihat tamunya di tengah malam begini.

"Kau butuh sesuatu?"

"Maaf Dahyun. Aku tak bermaksud mengganggumu"

"Tidak apa-apa Sana. Lalu, ada yang bisa kubantu untukmu? Kenapa sudah tengah malam seperti ini, kau belum juga tidur?"

"Aku menunggumu di kamarku Dahyun"

"Menungguku?"

Sana mengangguk seraya langkah mendekati gadis bermarga Kim itu.
Mata biru keduanya bersinar di bawah lampu temaram kamar Dahyun.

"Aku ingat jelas memintamu untuk tidur di kamarku malam ini. Aku menunggumu dan kau tak pernah datang. Jadi aku kesini.."

"Ah soal itu..maaf Sana aku pikir kau hanya bercanda"

"Aku tak bercanda. Aku ingin tidur denganmu malam ini"

Deg..deg..deg..
Jelas terasa jantung berdetak di luar kewajaran. Permintaan dan tatapan itu membuat Dahyun mematung.

"Kau masih mengerjakan tugasmu?" Sana bertanya kala mata memutuskan melihat ke arah meja belajar. Di mana hanya lampu di atas meja itu yang menyala.

"Ah. Iya" jawab Dahyun pendek

"hm baiklah. Kalau begitu aku sebaiknya kembali di kamarku" ucap Sana dengan tubuh yang mulai meninggalkan tempat berdirinya tadi.

Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now