09

3.9K 521 35
                                    

**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*

Kaki melangkah melintasi koridor sekolah yang sepi. Setelah perpisahan kecil dengan Sana, Dahyun memang langsung ke arah kelasnya sembari membiarkan otaknya memikirkan banyak hal yang bersangkutan dengan gadis Minatozaki itu tentu saja.

Hingga sebuah panggilan melunturkan lamunan dan menyegarkan otak untuk sementara waktu.

"Bagaimana? Sudah selesai berbincang dengan Sana?"

"eoh?" Dahyun menatap gadis yang tengah merangkul pundaknya itu.
"Belum" Dahyun berucap kemudian.

"Belum?" si gadis berlesung pipit disampingnya terkejut bukan main.
"kenapa belum?"

"Ah, waktu sungguh singkat" jawab Dahyun.

Helaan napas pelan terdengar. Gadis berlesung pipit yang tak lain adalah Chaeyoung itu memilih tak bertanya lagi.
Lagipula dia setuju akan ucapan Dahyun barusan. Waktu memang sungguh singkat. Dan karena hal itu, dia tak bisa berlama-lama dengan Mina.

Hah~ menyebalkan!

"kau berkata sesuatu?"

Chaeyoung menatap gadis pirang disebelahnya itu sembari menggeleng pelan.

"Ya sudah. Ayo masuk ke kelas sebelum guru menghukum kita" ucap Dahyun dan hal itu membuat Chaeyoung terkekeh kecil.

"Tak ada yang berani melakukan hal itu pada kita Dahyun. Tak ada yang berani"

"kenapa? Karena kita adalah bangsawan?"

"hm. Kau tau jawabannya" balas Chaeyoung dan langsung menarik Dahyun menuju kelas mereka.

.

Tak terasa waktu benar-benar berlalu begitu cepat. Dahyun baru saja keluar dari kamarnya setelah jam menunjukkan pukul 20.30 malam. Belajar membuatnya melupakan berbagai hal termasuk makan.
Jika di pikirkan kembali, gadis Kim itu belum makan seharian ini.

Kaki melangkah menuruni tangga. Dahyun Ingin segera ke dapur mencari makanan. Hingga tak sengaja arah pandang mengarah ke arah ruang tamu.

Sosok Sana terlihat disitu. Fokus dengan sebuah buku dengan kacamata yang bertengger. Dahyun berani bersumpah jika gadis itu benar-benar sangat cantik saat ini.

Tak berani mengganggu membuat Dahyun mempercepat langkah ke arah dapur. Jika membiarkan mata menatap keindahan itu, Dahyun mungkin tak akan pernah beranjak dari tempatnya.

Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now