13

4K 514 34
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*

Kaki melangkah melewati koridor sekolah yang sepi, helaan napas dikeluarkan Dahyun mengambil atensi gadis yang berjalan beriringan dengannya menuju parkiran.

"Ada apa?" tanya Chaeyoung

Tak ada ucapan yang keluar dari mulut gadis Kim itu. Hanya gerak tubuh yang diberikannya. Beruntunglah Chaeyoung mengerti. Arah pandang menatap ke arah depan.

Terlihat jelas sosok Sana dan Mina yang lumayan jauh dari arah pandang.

"Masih kepikiran soal tadi?" Chaeyoung bertanya lagi yang hanya dibalas anggukan kecil.

"Sudahlah Kim" Chaeyoung merangkul sahabatnya itu. "Kau tak perlu memikirkannya" Sambungnya

"Itu mustahil untukku" balas Dahyun

Chaeyoung terkekeh
"Mustahil?" gadis itu mengulang ucapan Dahyun. "Ayolah Kim, kenapa kau jadi seperti ini? Kau tau kan tak ada yang mustahil didunia ini sekarang" sambungnya

Tak ada tanggapan. Dahyun memilih diam. Mungkin meresapi ucapan Chaeyoung barusan.

"Chae?" Dahyun tiba-tiba berucap kala mereka hampir berada di parkiran. Kaki keduanya terhenti.

"hm?" jawab Chaeyoung

Dahyun melempar tatapan ke arah mobil yang menjemputnya. Chaeyoung melakukan hal yang sama. Terlihat jelas Sana berlahan masuk kedalam mobil.

"Apa aku yang harus duluan minta maaf padanya?"

"Kau benar-benar masih memikirkannya? Astaga..." Chaeyoung terkejut "Tapi kurasa itu langkah terbaik"sambungnya "Lakukanlah..."

Dahyun mengangguk dkakhiri dengan helaan napas.
"Baiklah. Akan kucoba"

.

Mobil berjalan dengan kecepatan rata-rata menembis jalan yang cukup ramai.
Tak ada suara, tak ada percakapan. Ketiga orang di mobil itu bagai tak memiliki pita suara.

Dahyun melirik ke arah Sana. Gadis itu selalu nampak cantik meskipun tak melakukan apa-apa. Tapi terlihat jelas, jika gadis bermata biru itu memiliki banyak pikiran.

Dahyun ingin menegur, tapi Ia ragu untuk melakukannya. Dia benar-benar dilema.
Tanpa sadar helaan nafas berat Ia keluarkan hingga mengambil atensi seorang Sana.

"Dahyun, kau kenapa?" suara lembut itu menyadarkan Dahyun.

"Eoh? A..aku tidak apa-apa Sana" jawab Dahyun gugup.

Blue Eyes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang