46

3.7K 446 47
                                    

*
*

2 hari telah berlalu semenjak Nayeon ibunda Dahyun meminta Sana, calon isteri anaknya itu untuk beristirahat sejenak.

Dan permintaan itu ditanggapi Sana dengan baik. Hanya saja, Sana tak langsung menurut untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya. Ia memilih mengurusi Taehyung akibat emosi yang menggerogotinya.

Di bangunan terbengkalai d pinggir kota. Tempat di mana Taehyung menyekap Dahyun dan menyakitinya. Sana pun melakukan hal yang sama.

Wajah tampan pria itu kini di penuhi lebam, bekas luka dan luka baru. Darah jatuh dan membasahi lantai. Sana benar tak main-main saat menyakiti seseorang.

Gadis Jepang itu terlihat menghela napas kasar dan memilih mengambil duduk di depan Taehyung yang terlihat berlutut lemas di hadapannya.

Pisau berada di genggaman. Memainkannya berlahan. Sana memang cukup akrab dengan benda-benda berbahaya seperti ini. Dan dia sangat tau cara menggunakannya. Kehidupannya sebagai Bangsawan cukup keras. Mau tak mau dia memang harus belajar melindungi dirinya sendiri.

Tatapan lekat nan tajam Ia berikan pada Taehyung. Dua hari dia menyekapnya dan menyiksanya. Cukup memuaskan untuk meredam emosinya sedikit demi sedikit.

Dahyun. Gadis miliknya itu belum juga terbangun. Memikirkan hal itu membuat kemarahan kembali menggerogoti pikiran Sana.

Pikiran kalut membuat Sana tak berpikir lagi dalam bertindak. Pisau di genggaman di tancapkan ke paha kanan Taehyung.

Ringisan kesakitan menggema di ruangan kotor dan berdebu itu.

Belum merasa puas membuat Sana mengambil sebuah senjata api milik anak buahnya yang menemaninya bermain dengan Taehyung semenjak kemarin.

Bagai De javu untuk Taehyung. Senjata api itu terlihat berada di tepat di keningnya. Ditodongkan dan siap membuat nyawanya melayang.

Mau berbicara meminta belas kasihan. Tapi sialnya, Taehyung tak punya tenaga melakukan hal itu.

"Kau harus mati Kim Taehyung. Dan seharusnya aku melakukan ini dari dulu. Pengkhianatanmu padaku di masa lalu dan kesakitan yang kau berikan pada gadisku cukup menjadi alasan untuk menghilangkanmu dari dunia ini" Sana berucap.

Gadis Jepang itu sungguh siap melepas satu tembakan hingga terbukanya pintu disertai teriakan menyebutkan namanya menghentikan aktivitasnya.

"Ayah?!" Sana kaget. Ayahnya, Suho. Terlihat berdiri di ambang pintu. Dan paling mengagetkan. Jeongyeon Ayah Dahyun juga terlihat.

"Sayang, letakkan senjata itu.." Suho mencoba merayu anak gadisnya.

"Tidak Ayah!" Sana kembali menodongkan senjata ke arah Taehyung lagi. "Orang ini pantas untuk mati" sambungnya.

"Sana, Ayah tau Taehyung melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan. Tapi bukan ini jalan yang harus kau ambil" Jeongyeon ikutan merayu.

"Tapi dia menyakiti milikku. Anak gadismu Ayah!" Sana membentak.

Suho dan Jeongyeon saling tatap. Merasa bingung harus melakukan apalagi untuk menghentikan gadis dihadapan mereka itu.

Blue Eyes ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ