Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
* *
Sepasang mata yang terlihat terang dalam kegelapan itu sedari tadi sibuk melihat jam yang tertera di layar handphonenya. Dan akhirnya helaan napas berat Ia keluarkan.
"Anda baik-baik saja nona?" pertanyaan sang bodyguard yang tengah menyetir mengambil atensinya.
"hm" jawabnya dengan gumaman kecil dengan tatapan yang menengadah keluar kaca mobil yang tengah berjalan.
Kembali dalam keheningan hingga sang mata biru mengeluarkan suara. "Jaehwan Oppa?"
"Iya nona?"
"mm..apa dia baik-baik saja di rumah?"
Yang ditanya mengernyit bingung "Apa maksud anda nona Dahyun?"
"hum" anggukan kecil diberikan.
"Tenang saja nona, nona Dahyun baik-baik saja. Woojin terus bersamanya"
"Baiklah"
.
Di lain tempat, sepasang mata biru dengan senyum kecilnya terlihat begitu bahagia saat mobil yang Ia naiki berhenti di depan sebuah rumah mewah. Dia terlihat tak sabar untuk bertemu seseorang.
Klik.. Pintu mobil di bukakan oleh pelayan rumah itu. Sebelum turun, Ia memilih menegur sang bodyguard terus setia menemaninya.
"Vernon oppa?"
"Ada apa nona?"
"Soal ide yang ku utarakan tadi, oppa tak perlu melakukannya. Aku tau dia akan menolaknya"
"Apakah kita perlu pulang saat ini juga nona?"
"Tidak. Malam ini aku hanya akan menggodanya saja"
"Baiklah nona. Saya paham" Ucap sang bodyguard yang dibuahi sebuah senyum puas menampilkan lesung pipit yang cukup dalam itu.
Kaki kemudian berlahan melangkah keluar mobil. Pelayan dan bodyguard yang berada di luar membungkuk hormat padanya. Balasan dengan senyum kecil Ia berikan sembari berjalan masuk lebih dalam.
"Di mana Tuan dan Nyonya besarmu?" tanya Chaeyoung pada pelayan rumah.
"Tuan dan Nyonya sedang menghadiri sebuah acara nona"
Chaeyoung mengangguk mengerti. Tapi sebenarnya dia hanya basa-basi saja. Persoalan keberadaan calon mertuanya itu, Dia sebenarnya sudah tau. Lagipula Ia juga sudah mendapat ijin untuk menemui puteri mereka yang memilih tinggal di rumah.
