37

3.4K 445 43
                                    

*
*

3 hari berlalu semenjak hari itu. Dahyun sudah mengetahui semuanya dan Ia memilih bersikap biasa saja seperti tak ada yang terjadi.

Kehidupannya dan Sana juga masih terlihat aman-aman saja. Gadis Kim itu masih enggan membicarakan perihal undangan pernikahan yang Ia dapatkan dulu dari Taehyung. Dia memang hanya tak mau bertengkar dengan Sana.

"Sayang?" Pelukan dari arah belakang mengagetkan Dahyun yang semula terlihat serius dengan bacaannya di dalam perpustakaan yang terdapat dirumah mewah milik keluarga Minatozaki itu.

"Sana? Itu mengagetkanku"

Kekehan kecil menubruk telinga. Hembusan nafas lebih terasa di kulit leher karena Sana lebih mempersempit jarak diantara mereka.

"Maaf, aku tak bermaksud mengagetkanm–"

"Sana kemarilah. Punggungmu akan sakit jika memelukku dari belakang dengan posisi seperti ini" Dahyun memotong ucapan. Disertai dengan tarikan kecil yang dia berikan untuk Sana. Hingga kini, gadis keturunan Jepang itu terduduk di atas pangkuannya.

"eh? Dahyun?" Sana jelas terkejut akibat gerakan yang Dahyun berikan. Posisi ini reflek membuatnya melingkarkan kedua tangannya di leher gadis putihnya itu.

Senyuman Dahyun berikan lalu memilih memeluk tubuh milik Sana. Bersandar didada membuat posisi terasa lebih nyaman.

Dan tanpa sepengetahuan Sana, Dahyun merutuki dirinya karena melakukan hal ini. Salahkanlah manga hentai yang diberikan Chaeyoung padanya itu. Posisi mereka sekarang sangat mirip dengan salah satu gambar yang Ia baca. Dan Dahyun reflek melakukan Itu pada Sana tadi.

"kau ada masalah?" suara lembut Sana menubruk telinga.

Gelengan kecil diberikan Dahyun. Dia juga masih enggan berpindah posisi. Apalagi Sana lebih memanjakkaannya dengan mengelus belakang kepalanya saat ini. Dahyun jelas betah berlama-lama.

"Dahyun?" Sana menegur.

"hm?"

"Bisa tatap aku sebentar saja?"

Dahyun menurut. Ia mendongak menatap Sana. Membuat netra biru mereka saling menubruk satu sama lain.

"Aku ingin menciummu" ucap Sana sedikit mengejutkan "Bolehkah?"

Dahyun terkekeh kecil "Sana, sejak kapan kau meminta izin untuk menyentuh milikmu sendiri?"

Sana tersenyum dan akhirnya menyentuh bibir penggoda milik Dahyun. Bermain sebentar hingga kebutuhan akan oksigen memaksa mereka melepas tautan.

Nafas keduanya tak beraturan. Senyuman dilemparkan untuk satu sama lain. Dan Sana memilih segera memeluk Dahyun.

"Dahyun?"

"hm?" Dahyun membalas dengan tangan aktif mengelus punggung milik Sana.

"Apa mulai sekarang, aku bisa melakukan apapun padamu tanpa meminta izin?" Sana bertanya

"Iya Sana. Lakukan apa yang ingin kau lakukan padaku. Aku milikmu"

Sana melepas pelukan. Dia menatap lekat gadisnya. "Kalau begitu, kau juga bisa melakukan apapun padaku. Karena aku milikmu" ucapnya

Blue Eyes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang