44

3.6K 446 66
                                    

*
*

4 jam sebelum kejadian..

Sana menghela napasnya sesaat Ia baru saja berbicara dengan Dahyun melalui Via telphone.

Gadisnya belum mau kembali ke rumah karena masih harus melakukan sesuatu bersama Chaeyoung disekolah.

Padahal dia sangat merindukan gadis Kim itu. Karena setelah bangun tadi, Sana sudah di sibukkan dengan urusan perusahaan dan tak masuk sekolah. Meninggalkan gadisnya yang masih tertidur pulas diatas ranjang.

"Ada apa nona?" Woojin terlihat khawatir.

"Ah! Tidak ada apa-apa" Jawab Sana. Keadaan kembali hening. Dan Sana kembali membuka suara setelah beberapa menit. "Oppa?"

"Iya nona?"

"Bisa oppa ke sekolah sekarang? Tolong lihat Dahyun. Perasaanku tidak enak"

"Tapi nona, saya mendapat pesan dari nona Dahyun untuk tak menjemputnya"

Sana menggigit bibir bawahnya. Perasaannya saat ini benar-benar tak enak.

"Tidak oppa. Tolong ke sekolah sekarang. Aku benar-benar khawatir saat ini"

Woojin melihat nona mudanya itu lekat. Ekspresi Sana tak biasa. Pastilah sang nona muda benar-benar khawatir. Lagipula perasaannya sendiri juga terasa tak enak saat ini.

Kalau ada apa-apa dengan salah satu nona mudanya, dia pasti dalam masalah besar.

"Baiklah nona. Saya akan ke sekolah sekarang"

"hm. Terima kasih oppa"

.

Woojin memarkirkan mobil di tengah sepinya parkiran sekolah. Berlahan Ia keluar dan masuk ke dalam gedung.

Tujuan utama adalah kelas sang nona muda. Kelas Dahyun.

Tak memakan waktu lama Ia akhirnya tiba di tempat tujuan, tapi yang didapatkannya hanyalah kekosongan.

Woojin nampak mulai khawatir.

Handphone Ia ambil. Mencoba menelphone nona mudanya itu. Tapi yang didapatkannya hanyalah jawaban dari Operator jika Nomor tak aktif lagi. Ia terus melakukan hal yang sama berulang kali.

Ekspresi wajah mulai berubah sangat panik. Woojin mulai berlari. Mengelilingi sekolah berharap nenemukan sang nona muda.

Di lain sisi..

Sana terus mondar mandir sedari tadi di ruang tamu yang memang berdekatan dengan pintu masuk rumahnya. Ia tak bisa tenang saat ini. Perasaan buruk terus Ia rasakan.

Beberapa menit seperti itu, hingga datangnya tamu barulah Ia mencoba bersikap tenang.

"Mina?" Sana menyambut. Sang sahabat telah datang. Karena mereka memang berjanji untuk membicarakan sesuatu yang bersangkutan dengan Perusahaan.

"Kau kenapa?" Mina bertanya bingung sebelum mengambil duduknya. Gerak gerik gadis Minatozaki itu memang terasa berbeda.

Sana menghela napas sedikit kasar. Ia memijit pelipisnya sebentar. "Aku hanya merasa khawatir pada Dahyun saat ini. Meskipun dia berkata sedang bersama Chaeyoung sekarang"

Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now