23

4K 514 65
                                    

*
*

Ekspresi terkejut tercipta diwajah cantik milik Dahyun. Hal yang tak pernah berada dibenak kini memenuhi pikiran.

Pria tinggi dengan senyum manis itu menatapnya lekat. Mencoba menyelami mata biru miliknya.

"Kau benar sepupuku?" Dahyun bertanya lagi. Dia tak akan lantas percaya dengan ucapan pria asing itu.

Anggukan diberikan untuknya
"Aku tau itu fakta yang membingungkan untukmu. Bukan begitu?"

Anggukan balasan Dahyun berikan. Siapa juga yang akan langsung percaya dengan ucapan orang asing?

"Baiklah. Aku paham. Dan itu menjadikan ini semakin jelas. Orang tuamu, Paman Jeongyeon dan Bibi Nayeon. Tak pernah bercerita tentang keluarga Besar Kim. Sungguh orang tua yang luar biasa"

"Kenapa kau bawa-bawa orang tuaku dalam hal ini? Dan dari mana kau tau nama mereka?" nada suara Dahyun meninggi. Dia tak suka jika nama orang tuanya disebut seperti tadi.

"Dahyun sepupuku, sudah kukatakan kalau aku ini keluargamu. Apa yang tidak ku ketahui tentangmu, eoh?"

Dahyun membalas tatapan lekat pria itu. Membiarkan mata birunya menatap bola mata pria itu. Berusaha membaca pikirannya jika bisa.

"Hey. Jangan menatapku begitu. Aku datang menemuimu bukan untuk mengibarkan bendera perang"

Dahyun diam. Tak ingin menjawab apapun yang keluar dari mulut pria bernama Taehyung itu.

"mm..kurasa ini waktu yang kurang cocok" Taehyung bergumam sembari melihat arloji hitam bermerek Jaeger-LeCoultre Hybris yang terpasang di pergelangan tangan kiri miliknya. Arloji dengan harga yang dibandrol dengan harga 33,25 miliar itu sudah cukup memperlihatkan kekayaan dari pria muda itu.

"Maaf Dahyun. Kurasa kita harus berpisah lebih cepat. Aku memilih waktu yang salah" Taehyung berucap lagi sembari merogoh kantung jas hitam miliknya. Mengeluarkan sesuatu dari situ dan menyerahkannya pada Dahyun.

"Ini kartu namaku Dahyun. Hubungi aku dengan segera. Dan akan kujelaskan padamu apa yang ingin kau ketahui"

Dahyun menerima kartu yang diulurkan Taehyung lalu membaca setiap kata dengan hati-hati.

Saat pandangan mencoba beralih dari kartu itu, sosok Taehyung telah hilang tanpa jejak. Meninggalkan tanda tanya besar untuk Dahyun.

Tatapan kembali ke arah kartu. Helaan napas dikeluarkan. Sungguh pertemuan yang tak diinginkan.

"Nona?" sebuah tepukan pelan di bahu mengambil atensi sekaligus menyadarkan Dahyun dari lamunannya.

"Oppa?" Sosok Jaehwan. Pria tampan yang berstatus sebagai bodyguard keluarga Minatozaki dan orang yang paling paham selak beluk keluarga itu terlihat dibelakang Dahyun.

"Nona, apa yang anda lakukan disini sendirian?" tanya pria itu lagi.

Tak ada jawaban. Bibir bawah digigit tanda adanya keraguan. Dahyun bingung. Apakah Ia harus menjelaskan situasi yang barusan terjadi padanya tadi atau tidak?

Beberapa detik dalam keheningan hingga gelengan kepala menjawab pertanyaan sang bodyguard. "Aku hanya mencari minum oppa" Dahyun akhirnya memilih untuk berbohong. Kedua tangannya Ia sematkan dibalik badan. Berusaha menyembunyikan kartu nama milik Taehyung senormal mungkin.

"Baiklah kalau begitu. Lalu, bisakah anda kembali kepusat pesta nona?"

Tak langsung menjawab, Dahyun memilih mengedarkan pandangannya. Hingga bola mata biru miliknya terhenti pada sosok gadis dalam balutan gaun hitam pendek di tengah pesta. Minatozaki Sana. Tersenyum manis diantara para lelaki muda hingga melupakan kehadiran-Nya.

Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now