49

3.9K 429 30
                                    

*

*

Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Dahyun juga terlihat semakin membaik. Dia bahkan sudah bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda meskipun masih sedikit tertatih.

"Hey, hentikan Dahyun. Kau harus banyak istirahat" Suara Sana terdengar memekakan telinga.

Yang di tegur hanya bisa menghela napas kecil. "Sana, aku sudah baikan"

"Tidak-Tidak" Sana menolak seraya membawa Dahyun masuk ke kamarnya. Lalu mendudukkan gadisnya itu di sofa. "Sampai kau bisa berjalan normal, baru kuanggap kau baik-baik saja. Paham?"

Helaan napas lolos lagi dari Dahyun. Sana bertingkah berlebihan menurutnya. Bahkan dia juga di larang ke sekolah. Dan berakhir belajar dirumah dengan Sana sebagai tutornya.

Orang tuanya pun malah mengijinkan hal itu dan mendukung rencana gadis bermarga Minatozaki itu. Hah~

"Apa yang kau pikirkan?" Sana memecah lamunan.

"E-Eoh? Ah~ tidak ada"

"Hah~ Baiklah. Kalau begitu diam disini. Aku ingin mandi dulu"

"Tapi Sana..." Dahyun malah menahan gadis itu. "Akan sangat bosan untukku berdiam diri sendiri disini" lanjutnya.

"hm.." Sana bergumam dengan wajah yang Ia dekatkan pada Dahyun. Dan berhenti kala jarak hanya 10 cm. "Kalau begitu, mau mandi bersamaku?"

"APA? Ma-mandi bersa-bersamamu?"

"oh~ kenapa?"

Dahyun menggerakkan kepala memutus kontak mata. Ia tengah menahan rona diwajahnya akibat ucapan Sana. Di tambah lagi ekspresi gadis itu begitu terlihat sangat biasa.

"A-aku sudah mandi Sana. Ja-jadi mandilah sendiri"

Keheningan melanda untuk beberapa saat hingga tiba-tiba Sana terkekeh mengambil atensi Dahyun.

"Apa kau tau jika wajah malu-malu mu itu begitu menggemaskan?"

"Eh?"

"Aku hanya bercanda sayang~" Sana bergerak memberi jarak. Lalu menghidupkan televisi. "Menontonlah sebentar. Aku tak akan lama meninggalkanmu" lanjutnya lalu mencuri sebuah kecupan dari bibir gadisnya itu dan langsung berlalu pergi ke arah kamar mandi.

"Hah~ sepertinya tak ada pilihan" Dahyun berucap pada dirinya sendiri setelah Sana menghilang. Ia kini terlihat berusaha fokus ke arah layar besar di hadapannya. Meskipun dia sangat tak menikmatinya.

.

Sana terlihat keluar dari kamar mandi setelah beberapa saat. Objek yang pertama kali Ia cari tentu saja Dahyun. Dia harus memastikan gadisnya itu tetap disitu.

Tapi satu hal mengambil segala atensinya. "Astaga Dahyun.." Sana berlari menghampiri. "Yak! Kau pikir apa yang kau lakukan?"

"o-oh? Kenapa?" yang ditegur terkejut bukan main.

"Kau pikir apa yang mau kau minum sayang? Aku tak mengijinkanmu menyentuhnya" Sana merebut kaleng alkohol dari tangan Dahyun.

"Kau pikir apa yang mau kau minum sayang? Aku tak mengijinkanmu menyentuhnya" Sana merebut kaleng alkohol dari tangan Dahyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now