25

4.5K 480 41
                                    

*
*

Aku mencintaimu..

Sungguh mengejutkan.
Hal yang selama ini hanya menjadi angan-angan kini terdengar menusuk telinga.

Sana, Mengungkapkan perasaannya.

Terkejut. Dahyun jelas terkejut. Mata membulat seakan tak percaya dengan kalimat yang didengarnya. Kepala menggeleng membuyarkan lamunan. Mencoba kembali ke alam real. Ungkapan itu, pastilah tak benar.

Tubuh didorong memberi jarak. Mengejutkan gadis bersurai hitam yang masih mencoba menormalkan nafas. Tatapan lekat Ia berikan pada Dahyun.

"Tolong jangan begini Sana. Candaan ini tak lucu sama sekali" sebuah kalimat Dahyun ungkapkan. Itu jelas menandakan jika Ia tak serta merta percaya dengan ucapan gadis bermarga Minatozaki itu.

"Dahyun" Sana mencengkram kedua pundak gadis yang lebih pendek darinya itu. Menatap tak suka akibat kalimat yang menganggu telinganya tadi.

"Aku sama sekali tak bercanda. Aku benar mencintaimu Dahyun. Dan kusadari hal itu.Maafkan aku karena terlambat mengatakan semua ini. Aku hanya ingin memastikan hatiku sebelum mengungkapkannya padamu" ucap Sana menjelaskan

Tak ada jawaban, tak ada respon. Dahyun bingung.

Helaan napas Sana keluarkan. Berlahan Ia menarik tubuh gadis yang lebih pendek darinya itu lalu memeluknya erat.

"Tolong percayalah padaku. Karena semalam hal itu menyiksaku juga. Aku panik akan kondisimu. Dan kau memilih tak ingin menemuikan dan menyimpan kekesalanmu. Aku mohon jangan seperti itu lagi Dahyun"

Dahyun terdiam cukup lama hingga akhirnya Ia berucap kala menyadari sikapnya "Maafkan aku Sana" lirihnya disertai pelukan balasan.

Tak ada percakapan lagi. Keduanya hanya menikmati pelukan nyaman itu. Membiarkan indera penciuman mereka di manjakan dengan aroma tubuh alami gadisnya yang berada dalam dekapan.

Beberapa menit berlalu dan pelukan akhirnya terlepas. Senyuman dilemparkan untuk satu sama lain. Elusan lembut dipipi Sana berikan.

"Kita baikan sekarang?" tanyanya

Anggukan Dahyun berikan dengan senyuman yang tak pernah lepas
"Kita baikan"

.

Mata menatap kaget ke arah bawah tangga. Seorang gadis yang tak asing terlihat disitu. Bersedekap dada dengan punggung yang tersandar didinding. Ia terdiam menatap ke depan.

"Chaeyoung?" teguran itu mengambil atensi.

Dahyun mempercepat langkah kakinya untuk turun. Membuat si gadis Son was was takut gadis Kim itu terjatuh "Hati-hati"

Yang diberi peringatan hanya terkekeh. Membuat sang sahabat mengernyit bingung. "sepertinya kau kembali ke dirimu lagi. Syukurlah"

"uh? Apa maksudmu?"

Chaeyoung menghela nafas lalu beranjak berjalan pergi meninggalkan Dahyun.

"Chaeyoung?" Dahyun mengejar. Menyejerkan langkah kaki.

"Apa kau tau jika kau membuatku sangat khawatir hari ini?" Chaeyoung bertanya lalu menghentikan langkah kaki. Ia menatap pemilik mata biru dihapannya itu lekat
"Perubahan sikap, tak ada senyuman. Kau pikir aku akan diam melihat perubahanmu itu, eoh?"

Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now