19

4.2K 512 35
                                    

**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*

Mobil berjalan dengan kecepatan rata-rata. Sang pengemudi tak ingin kedua nona mudanya yang duduk di belakang ketakutan.

Lama dalam keheningan hingga seorang dari mereka memecah keheningan itu.

"Ada apa Dahyun? Apa yang membuatmu cemas?"

Yang ditegur terkejut. Atensi diberikan. Mata biru gadis bersurai hitam itu menatapnya cukup lekat.

"A..aku baik-baik saja Sana. Tak ada yang perlu kau khawatirkan" jawab Dahyun

"Benarkah? Tapi kau terlihat termenung Dahyun. Apa kita sebaiknya kembali berputar arah? Kita bisa menginap di rumah orang tuamu lagi untuk beberapa hari kedepan jika itu yang membuatmu sedih"

"Tidak Sana" Dahyun tersenyum. Berusaha mematahkan kekhawatiran Sana akan ekspresinya. "Kita mulia bersekolah besok, aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku dengan membolos. 2 hari 1 malam dengan mereka sudah membuatku bahagia. Terima kasih untuk itu" sambung gadis Kim itu.

Sana mengangguk kecil. Tubuh di dudukkan dengan nyaman. Dan atensi kembali ke arah pemandangan diluar mobil.

Suara musik yang baru diputar Woojin mengisi keheningan mereka.

Mata terasa berat dan Sana berusaha untuk tak tertidur. Hingga jalan berlubang yang tak sengaja di lewati Woojin membuat Sana meringis.

"Maafkan saya nona. Saya tidak sengaja" ucap Woojin merasa bersalah. Melukai seorang bangsawan sama saja membawa kematian untuk diri sendiri .

"Tidak apa oppa. Jangan khawatir" jawab Sana sembari mengelus kepala bagian kanannya. Tersentak di kaca mobil memang menyakitkan.

"Sana, kau baik-baik saja? Kepalamu sakit?" Dahyun terlihat begitu khawatir

Sana tersenyum.
Cara yang sama di pakai Dahyun barusan. Cara yang dipakai untuk menutupi ekspresi sebenarnya.

"hm ini sakit. Tapi aku tidak apa-apa" jawab Sana

Dahyun jelas tak percaya. Dia masih khawatir hingga atensinya terus Ia berikan pada Sana.

Cukup risih tapi tak mengecewakan. Itulah yang dipikirkan Sana. Di tatap gadis cantik nan imut seperti Dahyun menjadi bayaran setimpal untuk kesakitannya tadi.

"Matamu terlihat berat Sana" Dahyun berucap lagi. Dan Sana tak bisa berbohong. Mata beratnya memang sulit untuk ditahan agar tetap terbuka normal.

Blue Eyes ✔Where stories live. Discover now