07: Selfishness to Look Perfect

34.2K 3.8K 141
                                    

Cklek

Tap Tap Tap Tap

Ha-young memasuki rumah dan melenggang pergi ke kamarnya mengabaikan Jaehyun yang menunggunya di ruang tamu.

Gadis itu tidak perduli jika setelah ini Jaehyun akan menyiksanya lagi. Toh, ia sudah biasa disiksa jadi rasanya akan sama saja. Begitulah pikirnya.

"Song Ha-young!" panggil Jaehyun sambil mendongak menatap Ha-young yang berdiri di penghujung anak tangga.

Mata Ha-young mengandung sorot penuh tanya saat bersitatap dengan netra hitam milik Jaehyun.

"Dari mana saja?" lanjut Jaehyun.

"Pergi mencari udara segar." jawab Ha-young seadanya.

"Soal Nancy..."

Dan saat itulah Ha-young paham bahwa Jaehyun menegurnya bukan karena perduli atau khawatir tapi semata-mata hanya untuk membicarakan perihal perempuan bernama Nancy. Nancy, Nancy, dan Nancy. Ha-young muak mendengar nama itu.

"Aku akan datang dan minta maaf padanya. Kau tidak perlu khawatir, Jae." jelas Ha-young.

"Tidak perlu. Aku sudah membereskan semuanya. Dan untuk besok kau harus cuti. Aku sudah membicarakannya dengan sekretarismu." jelas Jaehyun.

Jaehyun masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai bawah. Ia pergi tanpa mau repot-repot mendengar tanggapan Ha-young perihal cuti kerja yang ia rencanakan. Konyol sekali. Padahal Ha-young yang bekerja tapi, kenapa Jaehyun begitu berani mengatur segalanya? Karena perduli pada Ha-young? Karena khawatir pada Ha-young? Tidak. Jung Jaehyun menyuruhnya cuti demi melindungi reputasinya sebagai suami idaman. Jung Jaehyun tidak akan pernah rela jika orang-orang termasuk karyawan Ha-young tahu perbuatannya. Jung Jaehyun adalah manusia sempurna di mata orang-orang.

"Dasar sinting!" gumam Ha-young.

Ha-young masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan keras seolah ingin meluapkan kekesalan yang menggelayutinya sejak saat melihat Jaehyun.

Ha-young mendudukkan diri di depan cermin rias dan kembali meneliti kondisi wajahnya.
Tiba-tiba ia teringat akan pertemuannya dengan So-hwan beberapa saat yang lalu.

Dilihatnya tangan kirinya yang terbalut sapu tangan pemberian So-hwan.

"Anginnya terlalu kencang. Tangan noona pasti kedinginan."

Bagaimana mungkin anak itu tidak berubah sedikitpun? Anak itu? Iya, sampai sekarang Ha-young masih menganggap So-hwan sebagai anak kecil yang dulu suka mengikutinya.

Ha-young tersenyum tipis mengingat kenangan yang mereka miliki sewaktu masih tinggal satu komplek.
Saat itu So-hwan masih duduk di kelas 1 SMA dan Ha-young sudah tahun ketiga di universitas Seoul. Setiap malam So-hwan selalu mendatangi Ha-young dengan alasan ingin meminta Ha-young mengajarinya matematika padahal sebenarnya anak itu hanya ingin mencari tempat untuk berlatih akting.

"Kau berhasil meraih mimpimu. Kau sudah bekerja keras, So-hwan." gumam Ha-young.


🍁🍁🍁

Brak

"Aku ini top hallyu. Bagaimana bisa mereka melakukan ini padaku?"

Prang

"Mereka pikir mereka siapa? Mereka bukan siapa-siapa jika tahu bahwa aku adalah kekasih Jaehyun."

Bugh

"Awww!!"

Nancy menutup mulutnya saat melihat sang manajer meringis menahan sakit di kepalanya. Pria berambut cepak dan berkacamata bulat itu memegangi kepalanya yang terkena timpukan buku setebal 530 halaman.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang