23: Rejections and Request

28.6K 3.5K 52
                                    


"Apa tidak bisa kau menghapus nama Nancy di hatimu dan menggantinya dengan namaku?"

"Kau pikir...siapa kau berani meminta hal itu padaku?"

Tak ada yang berubah. Bola mata Jaehyun masih tetap tajam dan menusuk. Ekspresi wajahnya pun tetap dingin meski telah melihat perempuan itu mengurai airmata di hadapannya.

"Aku...aku istrimu. Aku punya hak untuk meminta itu, kan?" ucap Ha-young sambil menahan isak tangis.

"Istri? Istri kau bilang? Jangan salah paham Song Ha-young. Hanya karena aku merawatmu dengan baik dan memberimu perhatian bukan berarti aku benar-benar menganggapmu sebagai istriku. Aku melakukan itu semua karena aku kasihan padamu. Ingat itu baik-baik!"

Jaehyun menghempaskan genggaman tangan istrinya lalu masuk ke dalam kamar.
Sementara Ha-young masih berdiri di tempat yang sama dengan emosi yang sama dan luka hati yang sama. Bahkan lukanya terasa makin menganga.

Sayangnya, penolakan dan kata-kata kasar Jaehyun tak bisa membuat Ha-young mundur. Ia tetap akan melakukan semua sesuai rencana awalnya. Ia ingin merubah Jaehyun. Tidak. Ia ingin membuat Jaehyun kembali menjadi dirinya sendiri dan sembuh dari OCD sialan itu. Ha-young sudah berjanji pada dirinya sendiri. Dan Ha-young pasti akan menepati janji itu.

🍁🍁🍁

"Selamat pagi presdir!"

Sekretaris Go menunduk menyambut kedatangan Jaehyun di kantor pusat SQ group.

Pria usia 45 tahun itu langsung beranjak dari meja sekretaris dan membukakan pintu pada sang atasan.

"Apa saja jadwalku hari ini?"

Sekretaris Go membuka tablet ditangannya lalu mulai menyebutkan jadwal sang atasan dengan cermat dan detail.

"Pukul 09.00 rapat dengan direktur Cho dari SQ departemen store, pukul 11.00 meeting dengan klien dari Inggris, pukul 14.00 undangan jamuan makan tuan Lee dan pukul 17.00 rapat dengan tuan Song."

Jaehyun memijat pangkal hidungnya sambil berucap, "Hanya itu. Untuk rapat dengan ayah mertuaku...aku ingin menundanya."

"Baik presdir." jawab sektretaris Go lalu keluar dari ruangan.

Pening. Itulah yang Jaehyun rasakan. Mulutnya nyaris saja mengerang untuk meluapkan rasa sakit itu jika tak ingat tadi ada sekretaris Go.

Sekarang semua terasa tidak benar. Segalanya terasa tidak benar. Apapun yang berhubungan dengan perempuan itu bagi Jaehyun tidak ada yang benar.
Ya, pasalnya bagaimana bisa perempuan yang selalu ia siksa dan selalu ia banjiri dengan kata-kata kasar mendadak berubah hanya dalam semalam? Sorot mata, tutur kata dan sikapnya, semua berubah.

"Apa tidak bisa kau menghapus nama Nancy di hatimu dan menggantinya dengan namaku?"

Apa lagi jika mengingat perkataan perempuan itu. Jaehyun semakin dibuat frustasi bukan main.

Sejak kapan Song Ha-young yang selalu dingin dan cuek berubah menjadi perempuan seperti itu. Perempuan yang mengemis cinta pada pria yang ia nikahi karena alasan finansial. Tidak. Song Ha-young tidak akan sudi melakukan hal serendah itu. Iya, kan?
Lagipula bagaimana mungkin Ha-young mengemis cinta padanya sementara setiap hari kiriman kue datang untuknya. Jaehyun yakin kiriman kue itu berasal dari si pria misterius yang pernah Ha-young temui beberapa waktu lalu.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang