35: Price to Love

26.3K 3.3K 345
                                    

"Song Ha-young yang membuatmu seperti ini. Benar, kan?"

Ada kilat kemarahan yang tersirat dalam bola mata Nancy kala mengucapkan kalimat itu. Dan ada gemuruh di hatinya saat tahu Jaehyun tak menjawab pertanyaannya.

Tangannya meremat gaun pink soft selututnya. Sekedar menahan keinginan untuk berteriak dan memaki Jaehyun.

Selang beberapa saat mobil kembali berhenti. Jaehyun menatapnya dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Lalu tangan pria itu tergerak guna meraih ponsel.

"Halo, manajer Han! Jemput Nancy sekarang! Aku tidak bisa mengantarnya sampai rumah."

Petir seolah menyambar hatinya menambah semarak gemuruh di dadanya.

Jung Jaehyun menghindari pertanyaannya. Jung Jaehyun menghindarinya. Itulah yang dapat Nancy simpulkan setelah mendengar percakapan Jaehyun dengan Han Se-jin. Jelas sekali pria itu tak sudi menjawab pertanyaannya sampai-sampai menyuruh Se-jin untuk menjemputnya.

"Jadi, begini caramu?" tanya Nancy.

"Aku sedang tidak ingin bertengkar. Tolong pahami kondisiku, Nancy. Aku tidak ingin menyakiti hatimu dengan lisanku yang kasar." jelas Jaehyun.

"Kau sudah menyakitiku. Jadi, lebih baik jawab pertanyaanku."

"Diamlah!"

Hati gadis itu semakin diliputi perih tak tertahankan kala suara Jaehyun yang begitu dingin dan menusuk kembali terdengar, kembali tertuju padanya.

Mungkin inilah harga yang harus Nancy bayar untuk mencintai seorang Jung Jaehyun. Ia harus selalu siap menerima segala amukkan Jaehyun yang begitu mengerikan.

Nancy menghela nafas lalu meraih tasnya dan membuka pintu mobil. Ia tak tahan lagi berada dalam jarak sedekat itu dengan Jaehyun yang notabene sedang dalam kondisi buruk.

"Kau bisa pergi. Manajerku akan segera datang." ucapnya setelah keluar dari mobil.

Tak ada jawaban dari Jaehyun. Tadinya Nancy pikir begitu. Namun, begitu mendengar suara mobil yang distarter akhirnya Nancy sadar bahwa itulah jawaban Jaehyun.
Pria itu benar-benar pergi sesuai perintahnya. Pria itu benar-benar melajukan mobilnya tanpa mau basa-basi menanyakan keadaan Nancy.

🍁🍁🍁

Mobil mewah berwarna silver itu berhenti di depan taman bermain. Sang penumpang pun turun diikuti oleh sang pengemudi yang tak pernah absen dengan masker dan topi hitamnya.

"Noona, terimakasih sudah meluangkan waktumu." ucapnya sambil memeluk sang noona.

"Aku yang seharusnya berterimakasih padamu." jawab sang noona.

Laki-laki bermasker itu melepas pelukannya, menatap mata sang noona dan menyunggingkan senyum lebarnya di balik masker yang menutupi wajahnya.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Noona hati-hati, ya."

Ha-young mengangguk diiringi senyum tipis. Ia melambaikan tangannya memberi isyarat agar So-hwan segera meninggalkan komplek perumahannya. Dan So-hwan pun menuruti keinginan Ha-young. Pria itu berbalik dan bergegas memasuki mobil.

"Hwan!" panggil Ha-young.

"Ya?" jawab So-hwan sambil membuka pintu mobilnya.

"Mulai sekarang jangan pernah berpikir bahwa kau sendirian. Jangan melaluinya sendirian. Apapun yang sedang terjadi, masalah apapun yang kau miliki...berceritalah padaku." jelas Ha-young.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang