08: Grow With Pride

32.8K 3.8K 369
                                    

"Sunbae, Nancy membuat keributan di kantor. Dia ingin bertemu denganmu. Bagaimana ini?"

"Aish!! Kenapa juga wanita itu harus berulah?!"

Sepertinya hari-hari Ha-young tidak akan pernah luput dari kesialan. Memiliki suami seperti Jaehyun saja sudah merupakan kesialan terbesar dalam hidupnya dan kini ditambah lagi dengan keterlibatan kekasihnya. Ah, tidak. Bukan kekasih lebih tepatnya selingkuhan.

Ha-young tersenyum sinis sambil memfokuskan atensinya pada jalan raya.
Ia tidak menyangka jika Nancy akan bertindak sampai sejauh ini. Perilakunya benar-benar menyebalkan dan tidak paham aturan.

Sebenarnya bagaimana cara Jaehyun menyelesaikan masalah yang ada? Kenapa Nancy bisa sampai bertindak seperti ini? Benar-benar mengganggu.

"Oh, astaga!"

Saking asyiknya melamun Ha-young hampir saja menabrak mobil yang berhenti di depan kantornya.

Ha-young turun dari mobil dan meminta security untuk memarkirkan mobilnya sementara dia bergegas masuk.

"Dimana dia?" tanya Ha-young begitu sampai di lantai 10.

Lee Ga-eun, ketua Tim pengembangan menjawab pertanyaan Ha-young dengan mengarahkan jarinya ke ruang kerja Ha-young.

"Aish!"

Ia menggerutu sambil melangkah menuju ruang kerjanya.

Cklek

"Oh! Hello?" sapa Nancy.

Dari mana Jung Jaehyun memungut gadis itu? Bagaimana mungkin seorang Jung Jaehyun bisa terlibat dengan gadis bar-bar seperti Nancy?

Ha-young duduk di kursinya sambil meneliti penampilan Nancy dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Barang-barang yang dipakai Nancy memang karya desainer terkenal. Semua merupakan barang-barang mahal. Tapi entah kenapa Ha-young merasa sakit mata saat melihatnya.

"Permisi! Kau baru saja mengabaikan salam dariku?" lanjut Nancy.

Dan Ha-young masih tetap diam tak juga merespon ucapan Nancy.

"Song Ha-young!" geram Nancy.

"Bukankah urusan kita sudah selesai? Untuk apa kau datang dan membuat keributan disini?" tanya Ha-young dengan nada serius dan raut wajah dingin.

"Selesai? Siapa yang bilang? Permisi, nona Song yang terhormat! Kau tidak bisa menyelesaikan permasalahan tanpa mempertimbangkan pendapatku."

Rasanya Ha-young ingin sekali melemparkan vas bunga ke wajah gadis itu. Wajah itu seolah sedang meremehkan dan merendahkan Ha-young.
Selama ini hanya Jaehyun yang menatapnya seperti itu. Dan kini bertambah satu orang lagi.

Ha-young menghela nafas pelan untuk menetralkan kadar kemarahan yang memenuhi rongga kepalanya.
Bagaimanapun juga Ha-young tidak mau marah-marah dan mempermalukan dirinya sendiri di depan Nancy.

"Jadi, apa maumu?" tanya Ha-young.

"Mudah saja. Aku hanya ingin mendapatkan kembali kontraknya." jawab Nancy.

"Tidak bisa. Kami sudah memberikannya pada orang lain."

"Chh! Kau pikir aku percaya? Aku tahu kau belum dapat modelnya. Iyakan?"

"Kami sudah menemukan orang yang tepat. Dan kau tidak seharusnya mendebat hal seperti ini!"

Ha-young berdiri dan berjalan menuju pintu lalu membukanya lebar-lebar.

"Silakan keluar!"

"Kau mengusirku? Hei! Aku Nancy. Kau baru saja mengusir bintang hallyu? Kau sudah tidak waras?" ucap Nancy dengan nada berapi-api.

Para karyawan yang melihat reaksi Nancy tampak terkejut dan tidak menyangka jika Nancy akan seperti itu.
Mereka berbisik-bisik mengkritik sikap Nancy yang dinilai tidak sesuai dengan penampilan dan imej yang selama ini ia tunjukkan di depan kamera.

"Silakan pergi dengan tenang, nona Nancy!" titah Ha-young.

"Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum kau mengatakan padaku siapa orang yang telah mengambil kontraknya. Apa dia lebih terkenal dariku? Dia lebih hebat dariku? Atau dia lebih cantik dariku?" ucap Nancy tak mau mengalah.

"Yang jelas dia lebih memiliki etika dan sopan santun." ucap Ha-young dengan tegas.


🍁🍁🍁

Jaehyun hampir saja melempar ponsel mahalnya seusai menerima telepon dari manajer Han mengenai Nancy yang nekad datang ke kantor Ha-young.
Rahang Jaehyun mengeras mengekspresikan seberapa besar kemarahan yang terpendam dalam dirinya.

Ia menatap ponselnya lalu kembali menghubungi seseorang.
Beberapa detik kemudian panggilannya dijawab.

"Temui aku sekarang!"

Setelah itu Jaehyun menyambar kunci mobilnya dan pergi dari kantor mengabaikan sang sekretaris yang berteriak mengingatkan mengenai meeting dengan klien dari Perancis.

Masalah yang sedang Jaehyun hadapi lebih penting daripada kliennya. Jadi, Jaehyun tak akan berpikir dua kali untuk menomorduakan kliennya.
Maaf. Untuk kali ini Jaehyun menolak bersikap profesional.

20 menit kemudian...

Hari ini Jaehyun harus kembali menginjakkan kakinya di apartemen sang kekasih. Ini benar-benar bukan gaya Jaehyun. Tidak perduli sebesar apapun rasa sayangnya pada Nancy, Jaehyun tidak akan mau sering-sering berkunjung ke apartemen Nancy. Kenapa? Karena Jaehyun tidak mau hubungannya dengan Nancy tercium oleh sang ayah.

Tapi, beberapa hari ini Jaehyun merasa sudah terlalu sering mengunjungi Nancy. Jaehyun melanggar aturan yang ia buat sendiri. Dan semua itu karena Nancy yang seolah suka membuat masalah.

"Oppa!" panggil Nancy saat melihat Jaehyun berdiri di ruang tamu.

"Mau minum apa? Ah, pasti jus strawberry. Iyakan?" lanjut Nancy.

"Nancy! Aku kesini bukan untuk numpang minum."

"Aku tahu. Oppa mau membahas masalahku dengan wanita itu, kan?"

Jaehyun mendengus pelan lalu menghampiri Nancy yang sibuk menyiapkan jus strawberry di pantry.

"Kenapa kau mendatanginya?" tanya Jaehyun.

"Kenapa? Kau ingin tahu kenapa? Karena aku tidak bisa membiarkan dia merendahkanku." jawab Nancy.

"Nancy, justru perilakumu sekarang inilah yang membuatmu terlihat rendah dimatanya. Kenapa kau tidak sadar juga?"

"Oppa membela dia? Ada apa ini? Kenapa sekarang oppa berlagak jadi suami yang baik? Bukankah dia hanya wanita yang dijual pada keluargamu?"

"NANCY!!!!"

"O-oppa..."








🍁To Be Continue 🍁

Jaehyun kebakaran jenggot, guys!
Jangan lupa vote dan komen untuk chapter ini, ya.
Sekedar mengingatkan bahwa cerita ini alurnya agak lambat.
Jadi, dimohon kesabarannya!
😊😊😊


Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang