09: Seeds of Anxiety

33.4K 4.2K 509
                                    

"NANCY!"

"O-oppa..."

Jaehyun menyugar rambut hitamnya ke belakang lalu berjalan mondar-mandir di depan Nancy yang masih terkejut setelah mendengar suaranya yang meninggi atau bahkan lebih pantas disebut membentak.

"Nancy...dengar..."

Ekspresi Jaehyun terlihat begitu menyeramkan. Bibirnya seperti tersenyum tapi tidak benar-benar tersenyum. Matanya terus berotasi menatap sembarang arah.

Di saat seperti itu Jaehyun tampak seperti orang yang terkena gangguan panik juga seperti orang dengan gangguan mental. Bagaimana bisa? Ini adalah kali pertama bagi Nancy melihat sisi lain dari sang kekasih.

"O-oppa...ke-kenapa kau membentakku? Aku kan hanya..."

"Nancy...aku bukan orang yang sabar. Aku harap kau paham itu!" jelas Jaehyun.

Airmata menetes dan membasahi pipi Nancy. Gadis itu terkejut dan takut melihat Jaehyun yang demikian.
Jaehyun yang tampak seperti monster meski hanya dalam sekejap.

"Ma-maaf! Aku tidak bermaksud membuat oppa marah." ucap Nancy dengan suara bergetar.

Jaehyun menghela nafas kasar lalu meraih bahu Nancy dan merematnya seolah ingin membuat tulang-tulangnya remuk.

"O-oppa..."

"Kalau kau tidak bermaksud membuatku marah... lantas kenapa kau berani mendatangi istriku? Hah!" geram Jaehyun.

Nancy semakin ketakutan kala mendengar suara Jaehyun yang sarat akan kemarahan terpendam. Tubuhnya pun sudah gemetaran sejak saat Jaehyun meremat bahunya.

Mulai sekarang tolong ingatkan Nancy untuk lebih berhati-hati dan tidak meremehkan Jaehyun.
Iya, Nancy menyesal. Nancy menyesal telah menuruti egonya dan datang menemui Ha-young.

"A-aku janji. Aku tidak akan membuatmu marah lagi." jelas Nancy.

"Kuharap kau bisa menepati janji yang kau buat."

🍁🍁🍁

Minum.
Yang ingin Jaehyun lakukan hanyalah minum dan mengisi perutnya dengan alkohol hingga mabuk dan tidak sadarkan diri, hingga otaknya berhenti bekerja dan melupakan semua yang telah ia lakukan pada Nancy.

"Kau harus mati untuk malam ini saja, Jung Jaehyun." gerutunya sembari terus meneguk vodka di dalam gelas berukuran sedang.

Tidak terhitung berapa gelas vodka yang telah ia habiskan.
Tapi tubuhnya tak juga tumbang dan kesadarannya tidak juga hilang. Benar-benar menyebalkan. Begitulah pikir Jaehyun.

"Tambah lagi!" titahnya pada sang bartender.

Jaehyun berharap bahwa ini adalah gelas terakhir dan tubuhnya bisa benar-benar tumbang. Namun, lagi-lagi harapannya tak terwujud. Matanya masih saja terbuka dan otaknya masih saja bekerja keras memikirkan perbuatannya pada Nancy dan masalah yang telah terjadi.

"Chh! Sebegitu takutnya kau pada ayahmu. Dasar pengecut! Jung Jaehyun...kau itu pengecut."

Jaehyun bermonolog menghina dan merendahkan dirinya sendiri yang selalu merasa tak berdaya di depan sang ayah. Kenapa begitu? Karena ayahnya sangat kejam. Lebih kejam dari dirinya.

Malangnya hidup Jaehyun harus memiliki ayah seperti tuan Jung.

"Aku tidak suka dengan orang yang ceroboh dan tidak tahu diri. Jadi, jangan sampai kau menjadi orang yang seperti itu."

Bad HusbandWhere stories live. Discover now