MDL 30

8K 140 6
                                    

*** Mengandungi unsur dewasa. Buat pilihan bijak sebelum membaca.

" Dirimu ibarat gugusan bintang yang berkerdip indah di langit tinggi, memandu jalan pulangku. Saat kau enggan mengerdip cahayamu, jadilah aku musafir yang tersesat di padang gersang" - Rery Clayton

"Ceraikan aku, Clay, please, " Beatarissa menangis. Dia berusaha membuka tanganku yang memeluknya erat.

"Tidak, sayang. Jangan pernah memintaku menceraikanmu. Selagi aku bernyawa, aku tidak akan pernah melafazkan kata cerai," aku semakin mengeratkan pelukanku.

"Kamu sudah terlanjur meniduri Alana, Clay," katanya. Aku tahu saat ini Beatarissa sedang patah hati. Dia enggan mendengar penjelasanku.

"Tidak. Percaya padaku, sayang. Aku tidak mungkin meniduri Alana," aku mencari bibirnya. Beatarissa cuba mengelak dengan menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"Jangan sentuh aku, Clay. Tolong jangan sentuh aku. Aku tidak mahu, Clay. Aku tak sanggup. Kamu sudah..."

"Hilangkan jejak itu, sayang. Izinkan aku ' bercinta' denganmu," aku menahan tangan Beatarissa dan membuka gaun yang dipakainya.

Sial. Tubuhku bereaksi dengan pantas. Junior ku menegang dengan sempurna sebaik mataku menatap tubuhnya yang masih menyisakan bra dan panthy berwarna merah jambu. Isteriku benar-benar terlihat seksi.

"Kamu mahu merogolku, Clay?" tanyanya. Dia menatap padaku dengan sedih.

" Aku hanya mahu bercinta denganmu, Be. Aku mahu kita bercinta seperti selalu," aku membuka kaitan bra yang dipakainya.

"Cantik dan menawan," kataku, menatap pada payudaranya yang terlihat kencang dan kenyal.

"Saiznya semakin besar, sayang," aku meneguk liur. Sejak kandungan Beatarissa semakin besar, saiz payudara dan punggungnya juga semakin besar dan berisi.

" Izinkan aku menikmatinya, sayang," Beatarissa menggelengkan kepalanya. Namun aku tidak menghiraukan gelengannya. Aku menunduk dan memasukkan satu puncaknya ke dalam mulutku. Ku hisap kuat sambil tanganku menyusup ke dalam panthy Beatarissa.

Jariku menemukan sesuatu di sana. Sesuatu yang membangkitkan naluri kelelakianku. Sesuatu yang nanti merupakan jalan untuk anakku lahir ke dunia ini.

"Aku mencintaimu, Be," aku membuka bibir merah jambu itu dan memasukkan satu jari ke dalamnya.

"Clay, jangan," mulutnya protes, tapi tubuhnya bereaksi, menyambut baik sentuhanku.

"Jangan, sayang?" aku menambah satu jari lagi. Kini dua jariku meneroka di dalam sana, keluar masuk tanpa henti, hingga Beatarissa orgasme dan terkulai dalam pelukanku.

"Kamu harus percaya bahawa aku tidak menyentuh Alana, Be. Aku kenal tubuhku. Aku tahu kepada siapa tubuhku bereaksi," aku kembali menyerang bibirnya.

"Ohh.. Emmph..," Beatarissa sudah hampir lembik. Aku memberinya tiga dalam satu. Bibirku mencumbui leher dan bibirnya. Satu tanganku menguli payudaranya. Dan satu tanganku membelai bahagian bawahnya.

"Clay, aku tak tahan," aku berhenti menciumnya. Matanya menatapku, layu dan hampir tertutup.

Aku menatap pada payudaranya. Tegang dan basah oleh salivaku. Terdapat beberapa tanda yang sengaja ku tinggalkan di sana.

My Dear Lover ( ✔️ Complete ) Where stories live. Discover now