02

9.1K 765 55
                                    

WARNING!!

Part ini agak sensitif, mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata yang menyinggung readers sekalian.

Sekali lagi key minta maaf

~•~•~

"Pada tahun 1926 Erwin Schrodinger mengajukan teori mekanika kuantum yang menjelaskan struktur atom. Model atom mekanika kuantum Schrodinger dinyatakan dalam persamaan matematis yang disebut persamaan gelombang. Penyelesaian persamaan gelombang Schrodinger untuk atom hidrogen menghasilkan fungsi gelombang atau orbital atom yang menggambarkan keberadaan elektron dalam atom-"

Thalassa berkali-kali menguap mendengar penjelasan yang sudah ia hafal di luar kepala, bahkan sepertinya tanpa di jelaskan Thalassa tau apa itu Atom dan sejenisnya, hanya saja Thalassa malas. jadi ia lebih memilih tertidur sambil sesekali terbangun karena suara lantang dari guru di depan nya yang sedang menjelaskan.

Thalassa itu pintar, generasi dari keluarga Axender itu tidak ada yang bodoh. Hanya saja Thalassa sedikit berbeda, gadis itu lebih memilih diam dan tidak mengerjakan tugasnya sama sekali dan Thalassa juga tidak pernah mengikuti ulangan membuat nilai Raport nya kadang kosong. Thalassa merasa nilai itu bukan segalanya, yang penting dirinya sudah mengerti dan memahami materi. itu sudah cukup. Lagi pula Orang tuanya tak akan memarahinya kalaupun nilainya jelek atau kosong sekalipun, tak akan ada yang peduli.

"Mengerti anak-anak?" Tanya guru ber name tag Arini.

"Mengerti bu~"

"Baik kalau begitu, kerjakan buku paket halaman 127, ibu harap sebelum istirahat kalian sudah mengumpulkan tugas kalian di meja ibu" ucapnya. "Ibu izin keluar sebentar" setelah itu bu Arini pun keluar dari kelas.

Kelas masih hening, seisi kelas mengerjakan tugas dari bu Arini dengan tekun dan sangat bersungguh-sungguh. Terkecuali Thalassa yang malah tertidur pulas di tempat duduknya, telinganya sudah di sumpal oleh Airpods sehingga ia tidak mendengar suara apapun selain lagu yang mengalun indah di telinganya.

Tak ada juga yang berani membangunkan Thalassa dari tidurnya, seisi kelas sudah hafal betul tabiat Thalassa. Tapi tidak dengan Arkan, dengan nyali penuh Arkan menyenggol lengan Thalassa membuat Thalassa bergeming karna tidurnya sedikit terganggu.

"Hngg.. apaan sih ah!" Racaunya masih dengan nata tertutup.

"Kerjain tugas dari bu Arini" ucap Arkan.

Thalassa membuka matanya dan mencopot Airpods di kedua telinganya lalu menatap Arkan dengan tatapan membunuh.

"Bisa gak sih gak usah ganggu gue? Kerjain aja sendiri! Gue mau tidur!" Ucapnya dengan nada keras.

Arkan tak menyerah ia tetap bersikukuh, karna Arkan sudah berjanji pada kepala sekolah untuk membuat Thalassa berubah menjadi murid yang baik.

"Lo sekolah bukan buat tidur Thalassa!" Tegas Arkan.

Brak!

Thalassa kesal karena Arkan sedari tadi mengganggu waktu tidurnya. Ia pun mengebrak meja dengan kedua tanganya membuat seisi kelas menatap Arkan dan Thalassa.

Still UnfairWhere stories live. Discover now