06

6.3K 626 52
                                    

Kalo komenan kalian di bales sama akun kylejen_ itu akun kedua key yaa...







===

"Arkan?"

Mata Arkan sukses membola ketika melihat Thalassa berada di rumahnya. Apa yang gadis angkuh itu lakukan sampai bisa berada di rumahnya?

Arkan mendengus lalu menatap tajam Thalassa. "Ngapain lo di sini?" Tanya Arkan dengan nada ketus.

Belum sempat Thalassa menjawab, ibu Arkan datang dengan membawa segelas teh manis hangat dan menyuguhkan nya pada Thalassa.

"Di minum dulu neng, maaf ibu cuma punya ini" ucap Ibu Arkan pada Thalassa seraya menaruh segelas teh manis di hadapan Thalassa.

Thalassa mengalihkan pandangannya pada Ibu Arkan lantas bibirnya terangkat dan menyunggingkan senyuman sebagai ungkapan terima kasih.

"Lho? Kamu udah pulang nak? Ganti baju dulu sana, habis itu siap-siap ke masjid buat sholat magrib, bapak udah nunggu kamu di masjid" ucap Ibu Arkan pada Arkan.

Arkan mengangguk lalu cowok itu mencium punggung tangan ibunya sebelum masuk ke dalan kamarnya.

Sebelum Arkan benar-benar menutup pintu kamarnya, mata nya menatap Thalassa seakan meminta penjelasan. Thalassa tau itu tapi gadis itu hanya acuh dan meminum Teh manis hangat buatan ibu Arkan.

"Dia itu anak kedua ibu, namanya Denarkan Samudra, putra ibu satu-satunya. Ibu bangga sama Arkan. Di usianya yang masih muda dia bisa meringankan beban orang tuanya, Arkan juga sering jadi juara kelas, adan sering menang olimpiade" Ucap ibu Arkan.

Ctak!

Thalassa menaruh cangkir nya kembali ke meja lalu matanya nenatap fokus ibu Arkan yang sepertinya ingin melanjutkan ceritanya tentang Arkan—putra satu-satunya.

"Kadang ibu teh malu sama Arkan, ibu sama bapak gak bisa kasih apa-apa sama dia. Di saat remaja-remaja lain bawa kendaraan ke sekolah, dia malah naik kendaraan umum. Dia selalu bilang kalau dia bahagia naik kendaraan umum karna bisa berjumpa dengan orang-orang dan bisa berinteraksi dengan keadaan sekitar" lanjutnya sambil tersenyum pahit.

Thalassa masih diam, tapi tidak dengan otaknya. Otak Thalassa berputar memikirkan tentang Arkan. Arkan memang selalu pulang dan pergi menggunakan bis, ia sering lihat Arkan berada di halte ketika ia pulang sekolah. Kalau Thalassa sih gak mau di suruh naik kendaraan umum, karna apa? Thalassa gak bisa berinteraksi langsung dengan orang, Thalassa selalu menarik dirinya dari keramaian, karna Thalassa benci keramaian yang membuatnya risih. selain itu, Alasan Thalassa tidak ingin menaiki kendaraan umum karna Thalassa menghindari kontak fisik dengan orang-orang. Ia tidak begitu suka jika tubuhnta di sentuh atau tersentuh oleh orang yang tidak ia kenal. Maka dari itu Thalassa selalu menaiki mobil, kalaupun naik kendaraan umum seperti kereta atau pesawat. Thalassa akan menyewa kereta dan pesawat untuk dirinya sendiri. Alias privat jet.

"Ibu bersyukur punya anak-anak yang ngerti sama keadaan orang tuanya" lanjut ibu Arkan.

Sebentar, mengapa Thalassa agak kepo dengan sosok perempuan yang ada di foto keluarga Arkan ya?

"Arkan punya Kakak?" Tanya Thalassa pada akhirnya.

Si ibu mengangguk. "Punya, Kakak Arkan itu—"

"Bu Arkan berangkat dulu ya ke Masjid" Ucap Arkan yang tanpa sengaja memotong ucapan ibu Arkan.

Ibu Arkan yang tadinya menatap Thalassa, kini beralih mebatao Arkan. Ibu Arkan tersenyum lantas ia mengangguk. "Iya" jawab Ibu Arkan.

Arkan laku meraih tangan kanan milik ibunya lantas di ciumnya punggung tangan sang ibu dengan lambut. "Assalamu'alaikum"

Still UnfairWhere stories live. Discover now