21

4.4K 513 20
                                    

Typo bilang yaa....




===




"Cuma satu?"

Gadis itu mengangguk. "Aku mau mandi dulu, kamu makan sendiri gak apa-apa kan? Lagian biasanya juga begitu" jawabnya.

"Duduk" pinta laki-laki itu pada gadis di depan nya.

Kening gadis itu berkerut bingung.

"Duduk, kali ini gue gak mau sarapan sendirian"

Akhirnya ia pun menuruti perkataan laki-laki di depan nya dan duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan laki-laki itu.

Ctak!

Suara pisau yang beradu dengan piring terdengar jelas di telinga keduanya. Laki-laki itu membelah sandwich itu menjadi dua setelah itu ia memotong kecil-kecil sandwich miliknya. Sebelah tangannya yang memegang garpu pun menusuk bagian kecil sandwich itu.

Ia menyodorkan garpu yang berisi sandwich kepada gadis di depan nya membuat gadis itu mengerenyit heran.

"Buka mulut lo" pinta nya.

Gadis itu tanpa banyak bicara pun membuka mulutnya seperti apa yang di suruh laki-laki di depannya. Kemudian ia menyuapi bagian kecil sandwich itu pada gadis di depannya.

"Lo harus makan juga, jangan biasain ninggalin sarapan. Gak baik buat kesehatan"

Ia hanya mengangguk mengerti mendengar penuturan sang laki-laki yang di ketahui sebagai suaminya, karna dirinya masih benar-benar kaget dengan perubahan sikap suaminya itu. Ia tidak mengira suaminya akan berubah secepat itu.

"N-nathan?" Gugup gadis itu.






"KANAYAA!!!"

Nathan mengatur nafasnya yang memburu. Mimpi itu! Mimpi yang sempat berputar-putar di kepalanya hingga membuatnya menjadi hilang kendali.

"Tuan Nathan sudah sadar? Saya panggilkan dokter dulu" ucap salah satu pelayan yang sedari tadi menemani Nathan.

Nathan menatap sekelilingnya, ini bukan di rumahnya. Ini di rumah sakit, Nathan hapal betul ruangan ini. Nathan membencinya tapi entah kenapa Nathan malah sering masuk ke ruangan ini.

"Apa yang terjadi?" Tanya Nathan.

Sang pelayan yang semula ingin pergi meninggalkan Nathan, kini menjadi urung. "Tadi tuan Nathan mengamuk di toilet hingga akhirnya berada di sini. Tuan Nathan sempat melawan dokter hingga mengharuskan dokter untuk menyuntikan obat bius pada tuan Nathan" jelas nya.

Nathan menghela nafasnya, itu semua karna Kanaya. Kanaya yang selalu berputar-putar di kepalanya membuat memori kelam itu kian terbayangkan. Membuat dirinya merasa menjadi manusia paling berdosa di bumi.

Dan penyebab ini semua terjadi karena Sandwich.

Sandwich yang di buat Kirana rasanya sama Persis dengan buatan Kanaya dan hal itu yang membuat ia kembali mengingat kenangan nya bersama mendiang istrinya.

Tapi ngomong-ngomong di mana Kirana?

"Di mana Kirana?" Tanya Nathan.

"Nona Kirana berada di ruangan sebelah ruangan anda, beliau masih belum sadar tuan" ucapnya.

Nathan mengangguk, lalu ia memberikan gestur mengusir pelayan itu keluar ruangannya. Pelayan itu mengerti dan pergi meninggalkan ruangan Nathan.

Kini tinggalah Nathan sendiri di dalam ruangannya. Nathan lagi-lagi menghela nafasnya. Kenapa Kirana juga ikut di rawat di rumah sakit? Apa yang terjadi dengan nya? Bagaimana bisa ia dan Kirana sakit di waktu yang bersamaan.

Still UnfairWhere stories live. Discover now