16

5K 583 33
                                    


Arkan menghela nafasnya, rapat pembahasan soal Pensi sudah selesai lima menit yang lalu, semua orang pun sudah keluar dari ruang OSIS dan pulang ke rumah masing-masing. Rapat soal Pensi memang cukup memakan waktu banyak, apalagi acaranya mepet dan persiapan masih Nol persen. Otomatis anggota Osis dan Arkan kalang kabut buat cari bahan dan juga persiapan tempat. Rapat di mulai dari sehabis istirahat pertama sampai jam pulang sekolah.

Rapat tadi membahas tentang pembagian tugas dan juga susunan acara. Juga bintang tamu spesial yang akan di undang ke acara Pensi. Sekolah ini memang biasanya mengundang artis-artis papan atas. Gak heran sih, secara FOG'School itu sekolah elit bertaraf internasional yang bayaran perbulannya ngajak tawuran. Mahal banget. Jadi sanggup lah buat undang artis sekelas NCT atau Straykids.

Tapi sayangnya, di rapat tadi para anggota Osis sepakat untuk mengundang salah satu penyanyi dari Agensi ZG'Entertaiment. Penyanyi yang tengah naik daun karna lagunya yang berhasil tembus ke pasar internasional, bahkan album nya terjual hingga tujuh ratus ribu keping dalam tiga hari. Keren banget, Arkan aja ngefans.

Arkan mengambil ponselnya, mengecek beberapa pesan yang masuk. Dan pesan yang pertama kali ia lihat di lookscreen ponselnya adalah pesan dari Sherina. Langsung saja dengan senyuman yang mengembangkan Arkan membuka roomchatnya bersama Sherina.

Sherina

|Arkan, Thalassa masuk rumah sakit

|Di rumah sakit dekat persimpangan lampu merah

Gue kesana sekarang|
Thanks|

Arkan langsung memasukkan ponselnya ke dalam almamater nya, lalu pemuda itu buru-buru membereskan beberapa berkas dan buku miliknya yang terletak di atas meja lalu Arkan memasukannya ke dalam tas dan segera saja ia meninggalkan ruang OSIS dengan panik.

Thalassa masuk rumah sakit? Ah Arkan tau! Pasti gadis keras kepala itu tidak mengikuti perintahnya. Thalassa selalu saja membuatnya khawatir, baru saja di tinggal beberapa jam Thalassa sudah masuk rumah sakit, gimana kalau Arkan tinggal seminggu?

Pikiran Arkan kalut, ia tidak bisa berpikir jernih karna sekarang yang ada di pikirannya hanya Thalassa, Thalassa,dan Thalassa. Astaga bagaimana bisa si gadis keras kepala itu memenuhi ruang pikiran Arkan?

"Oi Arkan!"

Arkan menoleh menatap seseorang yang memanggilnya.

"Buru-buru amat, mau kemana sih?" Tanya nya sambil menepuk pundak Arkan.

"Ke rumah sakit" jawabnya.

Cowok yang sekarang berada di samping Arkan—Sean—si wakil ketua OSIS yang meresahkan menurut Arkan.

"Rumah sakit mana? Gue juga mau ke rumah sakit nih, mau minta duit ke bokap" ucapnya. Fyi. Ayah Sean adalah seorang kepala UGD di salah satu rumah sakit ternama yang kabarnya rumah sakit itu adalah rumah sakit terbaik di kota ini, ah bahkan di negara ini.

"Rumah sakit di deket persimpangan lampu merah" jawab Arkan.

Sean terlihat puas. Karna tujuan Arkan sama dengan tujuannya. "Bareng aja kalo gitu, gue juga mau ke rumah sakit itu" ucap Sean lalu ia masuk ke dalam mobilnya.

Arkan tanpa pikir panjang langsung masuk ke dalam mobil Sean, ia pikir tidak ada salahnya menerima tawaran Sean. Itung-itung ia irit ongkos dan sampai tujuan dengan cepat.

Still UnfairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang