23

4.1K 502 22
                                    

Setelah kemarin seharian menghabiskan waktu di rumah sakit, akhirnya baik Nathan maupun Kirana sudah di perbolehkan beraktifitas seperti sediakala. Terkhusus untuk Nathan, dokter berpesan padanya untuk jangan terlalu banyak pikiran dan jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja.

Kalau untuk Kirana, tidak ada wejangan khusus yang dokter berikan untuknya. Dokter hanya berkata untuk jaga pola makan dan istirahat yang cukup. Sebenarnya hal itu cukup aneh baginya, masa iya hanya karna kelelahan Kirana bisa merasakan kepala yang sangat pusing. Bahkan sampai sekarang Kirana masih belum dapat jawaban mengenai mimpi-mimpi yang selama ini ia alami.

Kini Kirana resmi menjadi Personal Asisntant (PA) Nathan dengan alasan yang masih belum jelas. Bahkan sampai sekarang Kirana masing bingung, bagaimana bisa seorang Nathaniel Axender mengangkat Kirana sebagai Personal Asisntant nya secara tiba-tiba?. Kirana bersyukur kok, Gajinya menjadi naik berkali-kali lipat. Tapi tetap saja, Kirana tidak enak dengan beberapa Staf di kantornya karna dirinya dengan secara tiba-tiba naik jabatan.

"Kerjaan kamu itu banyak, kalau kamu bengong terus kapan selesai nya?" Tegur Nathan.

Bosnya itu berada tak jauh darinya, ia masih duduk di balik meja kebesarannya dengan laptop dan beberapa berkas di depan nya.

Sedangkan Kirana sedang duduk di sofa sambil memeriksa beberapa berkas yang masuk.

"Maaf pak" jawab nya dan melanjutkan kerja nya.

Setelah itu hening, baik Nathan maupun Kirana hanya fokus pada dunia nya sendiri.

Drtt...

Drtt...

Ponsel berwarna merah maroon milik Kirana bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Wanita itu mengalihkan atensinya pada si ponsel yang bergetar dan melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

'Pak Libra ZGEnt'

Buru-buru Kirana bangkit dari duduknya.

"Pak saya permisi sebentar" ucapnya pada Nathan dan hanya di jawab oleh anggukan kepala.

Setelahnya Kirana langsung keluar dari ruangan Nathan dan mencari tempat yang cukup sepi untuk menjawab telepon dari Libra.

"Halo pak Libra" ucapnya dengan nada pelan.

"Bisa kita bicara serius?"

Dalam hati Kirana sudah campur aduk, masalahnya seorang Libra mengajaknya bicara serius? Ini Libra gak ngajak dirinya untuk Nikah kan? Alah Kirana! Ngada-ngada aja kamu! Pikir nya.

"I-iya pak, soal apa ya kalau boleh saya tau" balas nya dengan se-sopan mungkin.

"Soal kamu,Thalassa, dan Nathan"

Deg!

Apalagi ini ya tuhan? Kenapa Kirana harus berurusan dengan Thalassa lagi? Si gadis keras kepala itu?

"B-baik pak, kita bicara di mana dan kapan pak ya pak?"

"Sekarang, saya sudah berada di parkiran kantor kamu"

"Baik pak saya segera ke sana"

Tut.

Lalu sambungan telepon itu terputus bersamaan dengan helaan nafas dari Kirana. Kirana buru-buru masuk lagi ke dalam ruangan Nathan.

"Kamu kenapa buru-buru gitu? Di kejar setan?" Tanya Nathan yang melihat Kirana terburu-buru.

'bahkan lebih buruk dari setan' -Batin Kirana.

Kirana menggelengkan kepalanya. "Enggak pak, saya izin keluar sebentar ya pak" ucapnya.

"Kemana?"

Still UnfairWhere stories live. Discover now