08

6.3K 643 153
                                    


Vote

Ingat vote itu gratissss

Btw mutualan IG kuy! 

IG nya key @Kaey.ra atau @keyralvia_



===

Sreeettt....

Wanita cantik yang masih setia menggunakan pakaian kantor nya itu menyibak gorden putih hingga kaca yang semula tertutup gorden kini terbuka menampilkan pemandangan pagi hari yang cerah.

Kirana memandang langit pagi yang cerah, sepertinya tuhan sedang bahagia pagi ini. Terbukti langit begitu cerah pagi ini.

Semalam Kirana memutuskan untuk menginap di ruang rawat bos angkuhnya itu. Karna tidak mungkin juga Kirana pulang ke rumah tengah malam, di tambah jarak rumah sakit ke rumahnya itu cukup jauh. Jadi jalan terbaiknya adalah menginap di ruang rawat bosnya itu. 

Badan Kirana terasa remuk semua karena semalam ia tidur di sofa, ah ia harus meminta bayaran lebih akan ini.

"Eungh"

Kirana yang semula menatap kaca jendela kini beralih menatap bosnya ketika mendengar suara lenguhan dari bosnya.

"Selamat pagi Pak Nathan" sapa Kirana dengan senyuman yang ia buat semanis mungkin.

Sedangkan Nathan masih menerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Engh kamu siapa?" Tanya Nathan.

Kirana lagi-lagi tersenyum, Bosnya itu selalu lupa denganya. ah tidak! melainkan dengan semua orang yang berada di sekitarnya, entah apa dan mengapa, bosnya tidak pernah mengingat wajah-wajah pegawai kantornya.Bosnya hanya mengingat nama nya. Maka dari itu setiap pegawai di kantornya di wajibkan memakai name tag dan benda yang sekiranya dapat di ingat Nathan.  seperti kalung, bandana atau apapun itu.

"Saya kirana Staf bagian pemasaran  yang di tugaskan untuk menjaga bapak semalam" jawab Kirana.

Nathan tampak diam, membuat Kirana jadi ketar-ketir.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Kirana.

Nathan mengangguk. "Lain kali kalau sedang bersama saya pakai Name tag kamu, atau benda apapun yang sekiranya bisa saya ingat. Wajah kamu buram di mata saya" jawab Nathan.

Eh?  Kirana cantik begini di bipang buram. Wah ini si namanya penistaan, gak bisa ini gak bisa di biarkan.

"Jangan tersinggung, saya tidak mengatakan wajah kamu jelek. Melainkan wajah kamu buram di mata saya, buram dalam artian yang sesungguhnya. Semua wajah orang di mata saya itu buram, terkecuali  orang-orang terdekat saya"

Eh?  Kenapa bisa?  Masa sih ada yasng seperti itu?  Kirana jadi bingung sendiri.

"Ehm baik pak, lain kali saya akan pakai name tag" jawab Kirana. "Kalau gitu saya keluar dulu pak" lanjutnya.

Kirana mengambil langkah untuk meninggalkan ruangan Nathan.

"Tunggu!" seru Nathan.

Langkah Kirana terhenti, wanita itu kemudian berbalik dan menatap atasanya itu dengan senyuman. "Iya pak?Ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya Kirana.

Nathan mengangguk. "Bisa kamu mendekat sebentar?" tanya Nathan.

Kirana mengerutkan dahinya tapi wanita itu tetap menuruti perkataan atasanya, ia berjalan mendekati brangkar Nathan.

Nathan yang semula tertidur kini berubah posisi menjadi duduk.

"Kamu nunduk sedikit" pinta Nathan.

Still UnfairWhere stories live. Discover now