Athena 02.

1.2K 57 0
                                    

"Kamu bilang katanya gak mau main game lagi. Kok masih aja main game sih?" tanya Athala kepada adiknya yang sedang asik bermain game mobile legend di ponselnya.

Athiya, adik kandung Athala tak menjawabnya. Athala duduk di tepi kasur sambil menaruh segelas susu vanilla di atas nakas,

"Abang berangkat dulu. Kamu jangan kemana-mana ya. Salim dulu dong," suruh Athala sambil mengulurkan tangannya. Gadis itu langsung mencium punggung tangan abangnya,

"Cepet sembuh adikku sayang. Abang kangen jailin kamu lagi." ucapnya sambil mengecup kening Athiya lembut. Athiya mematung dan melihat abangnya sudah keluar dari kamarnya.

Darahnya berdesir hangat saat melihat sikap lembut abangnya. Selama ini ia hanya memandang Athala sebagai kakak yang menyebalkan. Selalu menjailinya ketika sedang mengerjakan tugas, selalu memberantaki kamarnya hingga kacau balau, dan lain sebagainya.

Sena berjalan di lorong sekolah. Banyak murid-murid yang menyapa Sena dengan ramah. Gadis itu dengan senang hati membalasnya dengan senyuman manis yang dimilikinya.

Sampai akhirnya ia melihat Athala sedang duduk di kursi yang ada di ruangan loker. Ia tidak peduli dengan cowok itu. Athala sedang meneguk habis kopi kaleng di tangannya. Mata cowok itu melirik ke arah Sena yang sedang mengeluarkan buku-buku paket dari loker,

"Baru dateng, mba?" tanya Athala ramah. Sok akrab lebih tepatnya.

"Ngapain nanya-nanya?"

Gadis itu malah melemparkan pertanyaan balik kepada cowok itu. Athala mendengus dan melempar kaleng kosong itu ke tempat sampah,

"Gue nanya, jamilah! jangan ngadi-ngadi lo."

"Ih, emosian." ledek Sena sambil menutup pintu lokernya. Setelah pintu loker terkunci, ia segera berlalu dari sana, meninggalkan Athala yang sibuk memandangnya dari tadi.

"Tuh cewek aneh banget sumpah. Dan begonya gue kenapa suka sama tuh cewek?"

Sena masuk ke dalam kelas, melihat Rani dan Farah sudah datang, ia langsung menyapanya,

"Hai kalian!"

Kepala mereka berdua menoleh bersamaan, "Eh, Sena. Lebih tepatnya calon ketua OSIS SMA Bintang Prima. Gimana besok? moga-moga lo kepilih ya,"

Sena tertawa ringan, "Kalaupun emang gue gak kepilih juga gak apa-apa. Hanin kayaknya lebih bagus dari gue."

"Ih, jangan Hanin deh. Kalau si Hanin jadi ketos di sekolah ini, gimana kedepannya? Dia kepilih jadi kandidat ketos juga karena nilainya doang bagus, tapi akhlaknya nol persen." sahut Rani yang tidak setuju dengan ucapan Sena. Farah membenarkan ucapan Rani.

Memang benar, asal kalian tahu ya, Hanin sebenarnya memang murid yang pintar di sekolah itu. Tapi posisi dia selalu berada di nomor dua setelah Sena. Ketiga diisi oleh Damar, cowok yang menjabat sebagai ketua basket itu.

"Dah, gue sekarang masuk kelas dulu. Nanti abis istirahat gue dispen buat persiapan besok," ujar Sena yang akhirnya memilih untuk duduk. Gadis itu tampak cantik sekali hari ini dengan rambut digerai lalu ditambah aksesoris jepitan hitam di rambutnya.

Athena [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang