Special Part [ David & Raya ]

499 26 0
                                    

note : Seperti kisah Imron & Seline. Imron harus ngerasain cinta bertepuk sebelah tangan:"D sama halnya dengan kisah David & Raya. Raya harus merasakan cinta bertepuk sebelah tangan yg rasanya nyess nyess gitu:"D

Yuk ah, daripada penasaran :p

Happy Reading!!!

"Lo gak bisa bales perasaan gue, Dav?" tanya Raya sambil mengepalkan kedua tangannya menahan air mata yang siap meluncur kapan saja. David berdecak sebal dan kembali menyuapkan sesendok nasi ke arah pacarnya tanpa menghiraukan Raya yang sedang mati-matian menahan emosi ditempatnya,

"DAV! LO DENGERIN GUE GAK SIH?! GUE CAPEK DARI TADI NGOCEH PANJANG LEBAR GAK DIDENGERIN SAMA LO. LO PIKIR GUE INI APA? PATUNG?!"

David menoleh malas, lalu menunjuk wajah Raya hingga gadis itu mundur beberapa centi, "Jaga bicara lo sama gue! lo itu bukan siapa-siapa gue!" desisnya tajam. Membuat hati Raya terasa seperti ditusuk-tusuk belati tajam ribuan kali.

"Gue suka sama lo, Dav. Setiap gue liat lo gonta-ganti pacar gue selalu sabar buat nunggu lo, Dav. Gue..."

"Lo nyadar gak sih? apa yang bisa dibanggain dari cewek kayak lo?" tanya David meremehkan. Raya mengusap air matanya yang mengalir deras. Tak peduli ia menjadi bahan tontonan murid-murid yang ada di lorong sekolah itu.

"Sekali lagi gue peringatkan dan tekankan sama lo! Jangan. Ganggu. Gue. Lagi."

David berdiri dan menutup kotak bekal di tangannya. Lalu menarik tangan gadis yang Raya ketahui bernama Ghea itu ke arah lantai dua. Raya menundukan kepalanya dalam, ternyata cinta bertepuk sebelah tangan itu sakit sekali.

"Ini harga berapa, pak?" tanya Raya sambil menunjuk tas ransel yang merupakan incarannya sejak lama. Ia belum bisa membawa pulang tas nya itu karena ia takut harganya mahal. Baru sekarang ia berani untuk menanyakan harga tas tersebut kepada penjualnya,

"Itu tiga ratus ribu, dek."

Mendengar total harga yang lumayan mahal itu membuat Raya menghela nafas kasar dan menatap nanar tas tersebut, "Yaudah deh, pak. Terima kasih ya,"

Raya berbalik badan meninggalkan toko tas tersebut. Mata gadis itu menyipit saat melihat David yang baru saja memarkirkan motor vespa miliknya didepan toko boneka. Cowok itu tidak sendiri, ada seorang gadis yang berbeda lagi. Raya menduga kalau gadis yang David bawa adalah calon pacar barunya.

"Kamu seriusan mau beliin aku boneka?" tanya Lita, gadis berambut pendek dengan bando kuning di kepalanya,

"Iya dong. Ayo masuk," ajak David sambil menggenggam jemari Lita untuk masuk ke dalam toko tersebut. Raya menghela nafas samar,

"Gue bisa bikin lo berhenti dari sifat playboy lo kok, Dav." gumam Raya pelan.

"Jangan sedih. Suatu saat David bakal punya perasaan lebih sama lo,"

Suara yang cukup familiar di telinga Raya pun membuat gadis itu terkejut. Kepalanya menoleh,

"Eh? Lo ngapain disini? ngikutin gue lo ya?!" tanya Raya kepada Imron, sepupunya. Imron berdecak kesal,

Athena [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang