Athena 24.

532 34 0
                                    

"Sel, lo kenapa sih?" tanya Raya heran saat Seline menarik tangannya menjauh dari ruang OSIS,

"Lo masih mau di OSIS? gue sih udah gak mau, Ray."

Kening Raya mengernyit dalam, "Maksud lo gimana sih? sumpah, gue belum konek."

Seline mendengus, "Ternyata Sena itu jahat sama kita selama ini."

"Wait, wait. Maksud lo jahat gimana nih?" tanya Raya,

"Dia ternyata sembunyiin rahasia dari kita selama dua tahun, Ray! dia itu ibunya gila parah sampe di bawa ke rumah sakit jiwa! makanya murid-murid disekolah ini udah gak ada yang mau deket sama dia, takut ketularan gilanya!"

Penjelasan Seline membuat Raya terdiam beberapa saat, "Itu masalah gak perlu dibesar-besarin gini loh, Sel. Kasihan Sena, pasti dia kepikiran."

Seline berdecak, "Ck! dia itu jahat, Ray! dia gak percaya sama kita selama ini!"

Raya berlari meninggalkan Seline. Ia tidak peduli dengan Seline yang terus berteriak memanggil namanya. Ia harus bertemu Sena sekarang juga.

"Es krim? buat aku?" tanya Sena saat melihat es krim pemberian Athala di tangannya. Cowok itu mengangguk, tersenyum tipis,

"Iya, buat pacarku. Dimakan, keburu cair entar."

Sena mengangguk dan segera melahap es krim cokelat di tangannya. Athala mengeluarkan ponselnya,

"Kenapa HP kamu gak aktif? dari pagi aku khawatir, kamu gak angkat telepon aku."

Sena tersenyum tipis, "Lagi gak mood buat buka HP, Tha."

Athala mengangguk paham, lalu memasukan lagi benda pipih miliknya ke dalam kantong celananya. Ia tersenyum manis memandangi Sena yang sedang asik melahap es krim. Tangannya terulur untuk mengusap es krim yang menempel di sudut bibir gadis itu,

"Udah gede padahal. Tapi makan es krim masih belepotan. Untung aku sayang," ujar Athala sambil mengacak rambut Sena yang tergerai panjang itu. Sena hanya tersenyum tipis, lalu kembali melahap es krimnya.

Flashback on,

"Kenalin! gue Sena Davania Ayu. Panggil aja Sena." ujar Sena memperkenalkan diri kepada teman barunya, Seline dan Raya. Seline tersenyum lalu mengangguk,

"Iya, salam kenal. Gue Seline Alvira. Panggil aja Seline."

"Kalau gue Raya Nathania. Seneng bisa kenalan sama lo, Sen." sahut Raya ikut berkenalan dengan Sena. Sena senang, akhirnya bisa mendapat teman baru di awal-awal ia masuk SMA.

Keesokan harinya, Sena mengajak Seline dan Raya ke rumahnya. Mereka berdua tercengang melihat rumah Sena yang besar itu,

"Wah, gak nyangka. Ternyata lo orang kaya, Sen."

Sena tertawa renyah, "Biasa aja. Ayo masuk."

Ketiganya masuk, Sena mempersilahkan kedua temannya duduk di ruang tamu. Sena pamit untuk membuatkan mereka minum, baru saja Sena berdiri, Raya memberikan sebuah pertanyaan yang membuatnya tercekat,

"Lo tinggal sendirian dirumah gede gini? orang tua lo kemana? lagi pada kerja kah?"

Sena terdiam beberapa detik, lalu menjawabnya. Ia terpaksa berbohong,

Athena [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang