Athena 29.

819 38 0
                                    

note : Special part nya udah habis ya. Lanjut lagi ke kisah Athala-Sena yuk^^

HAPPY READING!!!






"Tha, lo lesu banget? udah makan?" tanya Imron kepada Athala yang tampaknya tidak bersemangat saat memantulkan bola basket di tangannya. Athala tersentak dan menoleh ke arah Imron,

"Udah." jawabnya singkat.

"Terus lo lesu kenapa? kepikiran Sena?" tanya Imron tepat sasaran.

Sejak tadi, Athala terus memikirkan gadis cantik bernama Sena itu. Apakah gadis itu baik-baik saja setelah kejadian buruk beberapa hari yang lalu menimpanya?

"Hoi! malah diem. Gue nanya nih."

Athala berdecak, "Ck! iya gue mikirin dia!"

"Ya elah, datengin dong. Lo kan cowoknya." suruh Imron sambil merapikan rambutnya ke belakang. Memamerkan jidat mulusnya.

"Belum sempet." jawab Athala datar sambil mencoba memasukan bola basket ke dalam ring yang letaknya tidak jauh darinya.

"Sempetin lah! kan lo----"

"Pacarnya." lanjut Athala memotong ucapan Imron dengan nada datar.

Cowok itu mendengus sambil menggaruk kepalanya dengan telunjuk, "Gue tau, gue emang pacarnya Sena. Tapi yang gue pikirin saat ini bukan Sena doang. Banyak yang harus gue urus." sarkasnya sambil memantulkan bola basket dan melemparnya ke arah ring.

"Tapi kan----"

"Stop, Ron. Kalo mau main basket sama gue ya ayo. Kalo gak ya silahkan lo pergi."

Imron menghela nafas pendek, "Maaf, Tha."

"No problem."

Sore ini, Sena merasa bosan dirumah terus. Ingin rasanya ia keluar rumah setelah dua hari mengurung diri didalam kamar.

Ia bangkit dari posisi tidurnya, lalu melihat ke arah jam dinding di kamarnya yang menunjukan pukul empat sore. Ia bertanya-tanya juga, apakah Athala sudah pulang atau belum?

"Atha udah pulang belum ya?" tanya Sena bermonolog. Ia meraih cardigan biru langit miliknya yang menggantung di balik pintu kamarnya.

"Mungkin jalan-jalan sore lebih baik."

Sena melangkah keluar dari kamar dan rumahnya. Ia menghirup udara sore dan mulai melangkahkan kaki meninggalkan halaman rumahnya.

Gadis bersurai hitam itu memasukan kedua tangannya di dalam kantong celana yang ia kenakan. Menghela nafas pendek dan ia ingin pergi ke taman kota yang letaknya berdekatan dengan perumahannya.

"Eh? ada tukang es krim tuh! wah beli ah!" ujarnya kegirangan. Ia merogoh kantong celananya sebentar, melihat ada beberapa uang lima ribuan dan satu lembar uang sepuluh ribu. Sena ingin membeli es krim, ia segera menyebrangi jalan raya yang kebetulan sedang sepi itu.

Tapi sayang, entah Sena yang tidak berhati-hati atau bagaimana. Dari arah kanan ada pengendara motor yang mengebut di jalanan yang memang sedang sepi. Sampai akhirnya suara klakson motor tersebut membuat Sena dengan cepat menoleh, dan sayangnya saat gadis itu ingin menghindar, motor tersebut sudah membuatnya tertabrak dan terpental jauh beberapa meter.

Seketika semuanya menjadi gelap gulita. Sena tidak sadarkan diri.

Semua orang yang ada di pinggir jalan pun dengan panik menghampiri Sena yang tergeletak dengan darah segar yang mengalir di kepalanya.

Athena [✔]Where stories live. Discover now