Athena 13.

590 44 0
                                    

"Tha, lo mau kemana?" tanya Bayu saat melihat Athala berdiri,

"Ke kelas Sena."

"Ya elah, pacaran aja terus. Kasian nih yang jomblo." sahut Imron membuat Athala terkekeh,

"Makanya, cari cewek sana."

"Ah, gue perjuangin dia tapi dianya gak suka gue," jawab Imron lesu. Ia jadi rindu Seline.

"Ya elah. Tembak lah! lelet bener. Diambil orang baru tau rasa lo!" sahut Bayu kepada Imron yang ada di sebelahnya.

"Entar ah. Gue lagi mikir moment yang tepat buat nembak dia."

Athala berlari keluar dari kelasnya, ia berinisiatif untuk pergi ke kelas Sena. Athala berdiri di ambang pintu kelas,

"Ada Sena gak?"

Beberapa murid yang ada di kelas itu menggeleng, "Sena keluar tadi. Jajan mungkin." jawab salah satu anak laki-laki yang memakai kacamata itu. Athala berbalik lalu pergi dari sana. Ia mencoba ke kantin, barangkali Sena ada disana bersama teman-temannya. Tapi sayang, gadis itu tidak ada. Ia juga melihat Seline dan Raya sedang makan berdua tanpa ada Sena disana.

Kakinya melangkah untuk menghampiri kedua gadis itu, "Haii!!

Mereka berdua menoleh bersamaan, "Eh, Atha. Ngapa Tha?" tanya Seline, lalu menyedot es jeruk pesanannya.

"Kalian berdua gak bareng sama Sena?" tanya cowok itu. Raya menggeleng dan menjawab,

"Dia gak nyamper kita berdua. Kan kita gak sekelas sama si Sena."

"Hmmm... gue tadi nyari dia ke kelasnya tapi gak ada." ujar Athala menghembuskan nafas kasar. Seline teringat sesuatu,

"Ah, lo cari aja tuh dia ke ruang OSIS. Biasanya sih dia kalau lagi gak mau jajan pasti suka disana."

Athala mencebik, "Kan gue bukan anak OSIS. Masa iya gue masuk sono? gak enak."

"Ya terus gimana? bentar deh, gue sama Raya habisin makanan dulu. Nanti kita temenin ke ruang OSIS." ujar Seline. Athala mengangguk lalu menarik kursi kosong untuk ia duduki.

"Ini minuman buat gue?" tanya Sena yang baru saja keluar dari ruang OSIS. Lalu Jenia dan kedua temannya pun mengangguk,

"Yoi, ini minuman buat lo. Tadi sih karena bude gak ada kembalian. Jadinya kita beliin aja tuh air buat lo."

Sena tidak akan tahu, kalau air mineral botol di tangannya sudah dicampur oleh obat yang dimasukan tadi oleh Jenia. Cewek itu memang benar-benar licik.

"Ma-makasih ya,"

"Lo gak perlu terima kasih."

Jenia dan kedua temannya itu pergi. Sena menghela nafas berat, sampai akhirnya Athala, Seline dan Raya berlarian ke arahnya. Sena bingung,

"Lah kalian kenapa deh?"

"Tuhkan bener Sena diruang OSIS!" ujar Raya yang ngos-ngosan, nafasnya tidak kuat karena lari tadi. Athala tersenyum ke arah Sena,

"Gue nyariin lo tau."

"Dah ya, kalian lanjutin aja pacarannya. Kita berdua mau beli es krim dulu! dadah!!"

Athena [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang