Athena 25.

573 46 0
                                    

Flashback on,

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Seline benar-benar menunggu sosok si 'Boy' itu di warung sebelah sekolahnya. Ia ingin sekali bertemu dan melihat sosok itu, sosok yang membuatnya kepikiran akhir-akhir ini.

Seline memutuskan untuk mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya. Belum ada sepuluh menit, tiba-tiba Seline dikejutkan dengan suara berat yang memanggil namanya.

Seline mengangkat kepalanya, sosok laki-laki dengan hoodie hitam itu membuka tudung kepalanya, Seline terkejut bukan main. Sosok si 'Boy' itu ternyata Imron. Laki-laki yang sudah setahun ini mengejar dirinya.

"Ini gue." ujarnya, Seline hendak memukul Imron, tapi tangan gadis itu ditahan olehnya,

"Maaf, cuma ini yang bisa gue lakuin buat dapatin lo. Gue suka sama lo, Sel. Gue gak tau harus pake cara apalagi." ujarnya dengan tatapan sedih ke arah Seline. Gadis itu berkaca-kaca, berusaha untuk melepaskan tangannya yang dicekal oleh Imron,

"Gue suka lo, Sel! gue suka lo!" kata Imron lagi. Wajahnya pun mendekat ke arah wajah gadis itu. Seline melotot, terkejut dengan jarak wajahnya yang begitu dekat dengan wajah cowok itu.

"Tapi gue gak suka sama lo, Ron." jawab Seline yang sedari tadi memilih tak bersuara. Imron tersenyum lembut, "Gue bakal bikin lo suka sama gue."

Seline tersenyum miring, "Minggir ah! gue mau pulang aja! tau gini akhirnya gue gak bakalan mau---"

cup

Seline melebarkan matanya, jantungnya berdebar lebih kencang saat merasakan benda kenyal mendarat sekilas di bibirnya. Imron menciumnya!

Imron tersenyum, "Ayo gue anter pulang."

Seline tidak menyangka hal itu akan terjadi. Imron adalah orang pertama yang mencuri first kiss nya. Seline kesal sekali! ia ingin memukul kepala cowok itu, tapi ia takut kalau Imron akan menciumnya lagi.

Flashback off,

Seline menghentak-hentakan kakinya kesal saat mengingat bagaimana kejadian itu menimpa dirinya. Apalagi saat ini, ia sedang duduk bersama Imron di kantin. Awalnya Seline menolak saat diajak makan bareng oleh cowok itu. Tapi Imron terus memaksa, akhirnya Seline mengiyakan ajakan Imron.

"Mikirin apa sih? kesel gitu mukanya."

Suara Imron membuat kepala Sena menoleh, "Bacot lo! gue gak mood makan sama lo!"

Imron terkekeh, "Mau aku suapin? hm?"

Seline melotot kesal, menjitak kening Imron keras, "Sembarangan aja kalo ngomong! gak sudi gue!"

Seline beranjak dari posisi duduknya. Meninggalkan Imron yang terus memanggil namanya. Seline kesal, sungguh. Ia tidak mau diganggu oleh makhluk hidup bernama Imron itu lagi.

"Tha? lo abis darimana?" tanya David ketika melihat Athala baru saja datang ke rumahnya. Ada Bayu dan Rafael disana. Imron tidak ada karena sedang mengantar ibunya berobat.

"Dari rumah Sena." jawab Athala datar. Kantung mata Athala bertambah tebal, ia kurang istirahat akhir-akhir ini. Bagaimana bisa ia tidur nyenyak sementara Sena sedang tidak baik-baik saja sampai saat ini.

Seperti tadi, ia sudah berusaha untuk membujuk Sena agar gadis itu tidak terus mengurung diri di kamar. Ia khawatir, apakah gadis itu tidak kelaparan? ia takut sekali.

Athena [✔]Where stories live. Discover now