Athena 15.

550 40 1
                                    

Rafael masuk ke kelas dengan langkah tergesa-gesa, ia tidak melihat keberadaan Athala di kelasnya. Hanya ada Imron, Bayu dan David yang asik pacaran dengan Riana. Pasangan itu baru jadian kemarin.

"Lo kenapa, Raf?" tanya Imron yang menyadari kehadiran Rafael. Cowok itu menoleh,

"Lo pada liat Athala kagak?"

"Cek di kantin sana. Atau di rooftop. Dari pagi tuh anak beda banget gak kayak biasanya, kita takut buat tanyain." sahut Bayu yang membuat Rafael segera berbalik keluar kelas.

Sampai akhirnya Rafael naik ke rooftop yang ada disekolahnya. Ia melihat Athala sedang duduk membelakanginya. Sepertinya cowok itu sedang sibuk memikirkan sesuatu.

"Tha."

Suara berat Rafael membuat kepala Athala menoleh ke belakang. Tapi sedetik kemudian, cowok itu kembali menatap depan. Tak peduli dengan kedatangan Rafael.

"Ada sesuatu yang perlu gue kasih tau, Tha. Ini berhubungan sama Sena."

Mendengar nama Sena, Athala segera beranjak dan berjalan mendekat kearah Rafael, berdiri tepat didepan cowok itu,

"Ada apa? kasih tau gue!!"

Rafael menghela nafas sebentar, lalu menjawab, "Ternyata air minum yang Jenia kasih kemarin ke Sena udah dicampur sama obat-obatan. Entah, gue gak tau itu obat apa."

Mendengar penjelasan Rafael, Athala mengepalkan kedua tangannya dengan perasaan kesal yang sudah tak dapat ia bendung lagi.

"Bangsat banget tuh cewek satu." desisnya tajam.

"Kok lo bisa tau?" tanya Athala,

"Gue kemarin curiga sama Jenia. Di kelas pas lo sama si David gak ada, gue liat Jenia ngeluarin obat-obatan dari dalam tas. Pas dia udah pergi, gue ikutin aja. Ternyata dia beli air minum botol, terus dimasukin obat-obatan." jelas Rafael lagi. Athala semakin emosi, ia segera berlalu dari hadapan Rafael. Ia ingin menemui Jenia sekarang.

"Ray, Ray. David pacaran sama cewek lain?" tanya Seline sambil menunjuk ke arah David yang sedang makan bersama di kantin. Raya mengikuti arah pandang Seline, ada perasaan sakit yang timbul di hati kecilnya. Ingin cemburu, tapi ia sadar diri ia bukan siapa-siapa cowok itu. Seline menyadari raut wajah Raya yang berubah,

"Gak usah lo liat, Ray." ujar Seline sambil menutup mata Raya yang mulai berair.

"Ayo ke kelas lagi aja. Lo gak usah lagi perjuangin cowok yang sama sekali gak pernah mikirin lo."

Athala masuk ke rumah Sena dengan langkah tergesa-gesa, ia segera berjalan masuk ke dalam kamarnya dan melihat Sena masih tertidur lelap. Ia berinisiatif untuk membuka tas gadis itu. Matanya terbelalak lebar saat melihat botol berisi air mineral yang sisa setengah itu.

"Sen, jadi kemarin ini yang kamu minum?" tanya Athala kepada gadis itu meskipun ia tahu kalau Sena tidak akan menjawabnya. Ia harus membuang botol tersebut jauh-jauh. Lalu kembali lagi untuk mendekati Sena lagi,

"Sekarang aku tahu, ternyata Jenia yang racunin kamu pake obat itu. Seharusnya kamu jangan minum itu, jangan. Dan lagipula dari awal kenapa kamu terima pemberian dia sih? kamu gak sadar kalau sikap dia selama ini jahat sama kamu? kemarin kamu dibully kan sama dia? harusnya dari situ kamu udah paham." lirih Athala yang mulai meneteskan air mata. Ternyata Sena bisa membuat dirinya seperti ini. Ternyata Sena berpengaruh besar didalam hidupnya.

Athena [✔]Where stories live. Discover now