Athena 23.

522 32 0
                                    

"Apa?! putus?! No Atha! gue gak mauuu..."

Jenia terkejut dengan ucapan Athala yang memutuskan hubungannya tiba-tiba. Jenia tidak terima, sungguh.

"Kenapa? lagipula gue selama ini pacaran sama lo sebagai pelampiasan gue doang."

Mata Jenia melotot tidak percaya, "What?! Kamu tega banget, Tha! aku ini sayang sama kamu! tapi kenapa kamu tega?! oh, aku tahu. Pasti kamu balikan lagi kan sama si Sena anak orang gila itu?!"

Athala mendorong pundak Jenia hingga cewek itu mundur beberapa centi, "Berhenti bicara begitu!"

"Aku bisa bahagiain kamu, Tha. Aku bisa bikin kamu sayang sama aku." kata Jenia, terus memohon agar Athala menarik ucapannya. Athala menggeleng cepat dan menepis tangan Jenia yang terus-terusan memeluk lengannya,

"Gue jijik sama cara lo, bangsat!" umpat Athala tepat didepan wajah gadis itu. Jenia meneguk ludahnya kasar,

"Sebelum gue kasarin lo disini, mending lo pergi!" usir Athala sambil menunjuk pintu keluar lapangan indoor. Jenia menghela nafas berat, lalu akhirnya pergi dari lapangan itu.

"Sena? lo balikan lagi sama Athala?" tanya Seline kepada Sena. Ia tahu karena Sena memasang foto profil whatsapp berdua dengan Athala. Sena tersipu malu, lalu mengangguk,

"Wah, tuhkan bener. Pasti Athala itu masih sayang sama lo, Sen. Oh iya, lo tau gak sih? si Boy ngajakin gue ketemuan tau!"

Sena melebarkan matanya, "Serius? ih, coba lihat!" Sena penasaran, Seline segera menunjukan isi pesannya kepada sahabatnya itu,

boy:*

[bsk kita ketemuan bisa?]
[kmu tunggu di warung samping sklh aj. Bsk aku latihan basket dlu soalnya]

[loh, km anak Bintang Prima juga?]

[hehe, iya. Seumuran sm kmu jg kok.]

[aih! berarti kmu udh tau dong mukaku!]

[iya, kamu cantik. Yaudah, tidur sana. udh mlm. Nanti kesiangan sekolahnya:* ]

Chatan berakhir sampai disitu. Sena mengangkat kepalanya, "Dia satu sekolah sama kita?"

Seline mengangguk, "Iya, bahkan satu angkatan sama kita. Siapa ya? waduh."

"Coba aja entar lo tunggu dia di warung samping sekolah." kata Sena. Seline mengangguk dan menyimpan kembali ponselnya di saku.

Tiba-tiba Jenia masuk ke kelas Sena begitu saja. Anak-anak yang ada di dalam kelas itupun terkejut dan suasana berubah menjadi tegang. Jenia datang ke meja Sena, lalu menarik kerah seragamnya,

"Ngapain lo balikan sama Athala?! hah?!"

Seline juga tidak menyangka kalau Jenia tiba-tiba datang ke kelas. Ia menarik tangan Jenia agar tidak menarik kerah seragam Sena lagi. Wajah Sena sudah memerah, merasa tercekik.

"Lepas, Jen! dia tercekik!" perintah Seline. Tapi Jenia tidak menghiraukannya,

"Gue gak peduli. Seperti yang gue mau, gue cuma mau Sena mati."

Seline menggeleng tidak terima, tak lama Farah dan Rani juga datang menghampiri meja Sena,

"Lepasin, Jen! kalau Athala tau kelakuan lo, dia bisa marah!" kesal Rani sambil menarik seragam Jenia. Tapi Jenia malah menepisnya dengan kasar.

Athena [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang