1. Prolog

3.3K 164 86
                                    

Keadaan SMP Bintang sangat ramai saat ini. Pesta perpisahan melepas kelas sembilan sangat meriah. Penampilan demi penampilan silih berganti membuat suasana semakin heboh.

"Lo mau lanjut mana, Vy?" tanya Kayla kepada sahabatnya.

Cut Kayla Nazwa Ayuning nama lengkapnya. Gadis berdarah Aceh ini sangat cantik dengan make-up natural saat perpisahan.

"Lo kaya gak tahu keluarga gue aja, Kay. Gue disuruh masuk MIPA lah, padahal kan passion gue di akuntansi, paling gue masuk SMA Galaksi," jawab gadis dengan sebutan 'Vy' tersebut. Wajahnya terlihat murung tanpa senyuman manis yang merekah.

Sylvia Ivy Vianly nama lengkap gadis dengan sebutan 'Vy' itu.

Kayla menggenggam tangan Ivy lembut, memberikan kekuatan di dalam genggaman tersebut. "Lo pasti bisa kok, Vy. Gue juga bakal sekolah di sana."

Senyum manis tiba-tiba terbit di bibir Ivy. "Thanks, Kay!"

Pesta perpisahan berlangsung sampai acara yang ditunggu tiba. Pengumuman tentang siapa yang mendapatkan nilai terbaik pada ujian kemarin.

"Nilai terbaik pada ujian kemarin jatuh kepada ...."

Semua pasang mata penuh harap. Semua jantung berdetak kencang. Mereka semua merapalkan doa meminta yang terbaik.

"SYLVIA IVY VIANLY!" Suara tepuk tangan menggema di seluruh aula tempat pesta perpisahan tersebut. Semua pasang mata iri kepada Ivy. Gadis yang sangat pandai saat pelajaran matematika.

Vanya, Mamah Ivy memeluk putrinya dengan bahagia. Ada tangis yang pecah saat putrinya tumbuh menjadi yang terbaik.

"Selamat, Sayang!" ucap Vanya memberikan selamat kepada putrinya.

Vanya serta Ivy menaiki panggung. Ivy diberikan hadiah dan ucapan selamat dari kepala sekolah. Vanya tersenyum bangga kepada putri tunggalnya. Sangat membanggakan.

"Selamat, Ivy!" Kayla memeluk sahabatnya saat turun dari panggung. Sahabatnya memang sangat hebat.

"Thanks, Kay!" balas Ivy dengan pelukan hangat.

***

Ivy telah sampai di rumah bersama kedua orang tuanya. Ia langsung diajak bicara di ruang keluarga.

"Kamu harus menjadi dokter, Vy." Vero, Papah Ivy membuka suara yang membuat Ivy mendecak kesal.

"Hm," jawab Ivy tanpa semangat sedikitpun.

"Mamah udah daftarin kamu ke SMA Galaksi, sekolahnya bagus kok, mamah suka. Mamah juga udah daftarkan kamu les." Vanya memberitahu putrinya tentang sekolah dan les yang menunjang pendidikan Ivy.

Ivy hanya diam tak bergeming sedikitpun. Ia memejamkan matanya, merilekskan tubuhnya sejenak. Semua cita-cita yang orang tuanya tekankan memang sangat membuatnya kesal.

"SYLVIA! MAMAH BICARA SAMA KAMU!" bentak Vanya ketika tak mendapatkan balasan dari Ivy.

Ivy merotasikan bola matanya jengah. "Ivy denger, Mah."

***

Hai, Guys! Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam buat kalian semua yang baca cerita ini!

Apa kabar? Ada yang kangen tulisan aku gak wkwk? Seperti yang udah aku informasikan, hari ini aku update ya! Aku bakalan slow update karena emang lagi sibuk, tapi tenang, aku usahain update tiap hari kok.

Cerita ini adalah cerita fiksi yang benar-benar aku buat sendiri, mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, nama sekolah, kejadian, atau apapun itu.

Publish: 30 September 2020

Xoxo,

Luthfi Septihana🌹

MIPA VS AKUNTANSIOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz