8. Ravinivy

536 56 1
                                    

Hai aku kembali lagi!

Happy reading semuanya<3

***

Hari ini Ivy berniat mengunjungi Gramedia untuk membeli beberapa buku tunjangan. Ia tak sendiri, yang pasti ada Kayla yang menemani.

Cut Kaylaku: Vy, jadi kan?

Sylvia Ivy: Iya jadi, bentar.

Cut Kaylaku: Gue tunggu, buruan. Kalau ngaret gue males.

Sylvia Ivy: Bawel lo.

Ivy sudah siap sekarang, ia menuruni anak tangga satu persatu menuju lantai bawah.

"Mau ke mana, Vy?" tanya Vero ketika melihat putrinya berpenampilan rapi.

Ivy mengambil sepatunya tanpa menoleh ke meja makan. "Gramedia, beli buku."

Vero yang sedang menyendokan makanannya langsung tersenyum lebar. "Bagus, nanti mamah sama papah daftarin kamu les yang terbaik deh, supaya kamu bisa mendapatkan peringkat yang sempurna."

Vanya mengangguk setuju. "Bener kata papah, nanti kita cariin tempat les yang bagus buat kamu."

"Terserah, Ivy pamit." Ivy langsung mendekati kedua orang tuanya dan bersalaman.

Vero dan Vanya yang melihat putrinya mulai menerima ilmu alam pun tersenyum. "Hati-hati!"

"Iya," balas Ivy langsung berjalan menuju pintu.

Belum ada beberapa langkah, Vero langsung berbicara lagi, membuat derap langkah Ivy terhenti. "Nanti papah transfer."

"Iya," balas Ivy sesingkat mungkin.

Ivy berjalan menuju mobilnya. Ia melajukan mobilnya pelan menuju rumah Kayla.

***

"Tumben lo mau beli buku, ada apaan?" tanya Kayla terheran.

Ivy merotasikan bola matanya jengah. "Gapapa, mau berubah aja. Gue capek direndahin terus sama keluarga sendiri."

Kayla mengangguk paham. "Anastasya lagi?" tanya Kayla dijawab anggukan oleh Ivy.

Ivy yang teringat belum sarapan langsung mencari tempat makan yang ia suka. "Lo mau drive thru?" tanya Ivy pada Kayla.

Wajah Kayla berbinar antusias. "Mau! Gue laper banget woe! Untungnya lo peka."

"Burger?" tanya Ivy lagi.

"Boleh."

Ivy langsung mencari drive thru burger terdekat.

***

Ivy dan Kayla berjalan bersama menuju Gramedia. Siapa yang tidak tahu Gramedia? Toko buku terbesar dan terlengkap yang ada.

Ivy mengelilingi Gramedia, mencari buku apa saja yang dapat mengubah nasibnya. "Buku fisika?" gumamnya lirih. Gadis itu langsung mengambil buku fisika yang memikat hatinya. Setelah itu buku tersebut ditaruh di keranjang.

MIPA VS AKUNTANSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang