14. Selamat Ulang Tahun Dira (2)

37 13 6
                                    

"Harga tiketnya berapa Dav? Aku kan belum ganti uang Kak Panji," kata Dira sesampainya di tempat konser.

"Udah nggak usah bayar. Aku lagi baik gratisin kamu," balas Dava yang kemudian menggenggam tangan Dira untuk segera masuk.

"Eh, kok gitu!?" protes Dira.

"Nggak apa-apa Dir. Santai aja."

Dava melemparinya senyum hangat. Dira membalasnya.

"Iihh... makasih ya... besok-besok aku nggak mau dijebak kayak begini lagi," ucap Dira yang langsung direspon tawa oleh Dava.

Keduanya menyerahkan tiket konser Kunto Aji di depan pintu masuk lapangan parkiran timur Gor Amongrogo Yogyakarta yang kerap kali digunakan untuk mengadakan konser musik. Dava menggandeng tangan Dira dan membawanya melewati desakan kerumunan orang-orang yang sudah hadir untuk dapat tempat yang lebih ke depan supaya mereka bisa melihat lebih dekat.

Senyuman yang Dava selalu ingin lihat dari Dira mekar seketika. Dira benar-benar begitu gembira malam ini. Bahkan untuk sekadar menyadari dirinya ulang tahun hari ini saja dia lupa. Acara konser dimulai, sorakan penonton terdengar meriah saat Kunto Aji naik panggung dan menyapa penontonnya. Dira heboh sendiri ikut berteriak-teriak kegirangan, sementara Dava lebih tertarik diam dan membagi pandangan antara mengamati kegembiraan Dira dan melihat Kunto Aji di panggung.

"Ya ampun Dav... aku seneng banget bisa lihat Mas Kunto secara live! Ya Tuhan... kayak mimpi!" seru Dira senorak itu sampai matanya berkaca-kaca penuh haru, karena dia benar-benar nge-fans berat dengan Kunto Aji. Sementara Dava hanya merespon senyum saja.

Di depan sana Mas Kunto Aji akan menyanyikan beberapa lagu di album terbarunya mantra-mantra. Lagi-lagi penonton bersorak gembira dan sungguh siap untuk mendengarkan keberlangsungan penampilan Kunto Aji di atas panggung. Dira bertepuk tangan dan ikut bersorak gembira. Sebelum Kunto Aji membawakan lagu yang pertama, Dava mendekatkan kepalanya ke telinga kiri Dira lalu berbisik.

"Selamat ulang tahun Dira."

Seketika itu juga Dira menoleh kepada Dava. Dalam jarak wajah yang sedekat itu dengan Dava, jantung Dira berdebar. Kemudian Dava memberikan senyum terbaiknya untuk Dira malam ini sambil menepuk-nepuk puncak kepala Dira pelan. Perempuan itu baru ingat kalau dia ulang tahun hari ini, lalu Dava tahu dari mana ia ulang tahun tanggal 15 November ini? Pikir Dira bertanya-tanya. Dira tersipu dan menunduk malu, tapi senang. Ia beranikan diri untuk menatap Dava lagi dan melemparinya senyuman manis.

"Sekali lagi makasih ya," ucap Dira mendekatkan diri ke telinga kanan Dava.

Dava hanya merespon dengan senyum dan mengangguk. Dira hanya mampu tersenyum manis dan tak tahu harus bicara apa lagi. Ini kado ulang tahun yang paling mengesankan buat Dira seumur hidup. Selanjutnya Dira dan Dava fokus menonton Kunto Aji. Saat acara dimulai Dava dan Dira ikut bernyanyi bersama dan melambaikan tangan ke atas seperti penonton-penonton lainnya. Itu benar-benar seru buat Dira.

Seusai konser, Dira masih belum rela Kunto Aji turun panggung. Dengan sigap, Dava menggandeng tangan Dira lagi untuk ikut dengannya entah ke mana. Dava menghampiri seorang lelaki di belakang panggung dan menyapanya dengan akrab.

"Gimana bro? Bisa kan?" tanya Dava kepada lelaki itu.

Dira tak mengerti apa yang dimaksud Dava bisa.

"Bisa. Ikut gue yuk!" kata lelaki itu.

Oleh lelaki itu, Dava dan Dira dibawa untuk menghampiri Kunto Aji. Kemudian lelaki itu menyampaikan sesuatu yang entah apa kepada Kunto Aji. Kemudian Mas Kunto mendekati keberadaan Dava dan Dira. Mas Kunto mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dira dan mendoakan hal-hal baik untuknya. Tak hanya itu, Dira juga dirangkul.

Merayakan Cinta ✔ [NEW]Where stories live. Discover now