17. Ruang Hangat

41 11 11
                                    

Jangan lupa VOTE / Komen YA! :)

--------------------------------------------

Cobalah untuk membuka hati

Kamu tidak sendiri



"Gantian dong... kapan-kapan kita ngerjain tugasnya di rumah kamu. Aku juga mau tahu rumah kamu di mana," pinta Dira kepada Dava saat mereka sedang dalam perjalanan menuju beberapa candi-candi yang ada di Yogyakarta untuk mendapat bukti foto keberadaan mereka di candi tersebut dan mencari tahu sejarahnya. Dava cukup lama berpikir untuk menjawab permintaan Dira, sampai akhirnya Dava menyerujui.

"Boleh, minggu depan ya?"

"Oke!" jawab Dira singkat dan bahagia.

Membawa Dira ke rumahnya sebenarnya masih membuatnya ragu. Itu sama saja seperti Dava sengaja menarik Dira ke dalam dunianya yang tidak orang lain pernah tahu, bahkan Anin sahabatnya sejak SMA sekalipun. Sikap tertutupnya membuat orang lain merasa bahwa seorang Dava tidak pernah punya masalah dan selalu baik-baik saja. Sebab di luar sana Dava menjadi seseorang yang begitu ceria dan humoris, sementara setelah kepulangannya di rumah, Dava menjadi seseorang yang begitu bersedih.

Akhir-akhir ini entah mengapa Dira merasa dirinya menjadi begitu memperhatikan Dava. Bukan karena kado ulang tahun yang mengesankan untuknya waktu itu, tapi untuk segala hal. Segala macam peristiwa sejak awal mengenal Dava yang secara tidak langsung membuat Dira merasa bahwa Dava memperhatikannya juga.

Candi pertama yang mereka kunjungi adalah Candi Sari. Lokasinya berada di timur laut kota Yogyakarta dan tidak begitu jauh dengan Bandara Adisucipto. Keunikan candi ini keberadaannya di tengah-tengah sekitaran rumah warga. Memang hanya sekadar satu candi berukuran besar yang berdiri di situ, namun itu menambah kesan estetis di daerah tersebut.

Candi kedua dan ketiga adalah Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Lokasinya terletak di Dukuh Plaosan, Klaten. Jarak di antara kedua candi tersebut tidak terlalu jauh. Untuk menempuh Candi Plaosan Kidul tidak diperkenankan menggunakan motor. Kendaraan dititipkan di tempat parkir wisatawan. Mereka memilih untuk memasuki Candi Plaosan Kidul terlebih dahulu, baru setelahnya ke Candi Plaosan Lor.

Candi keempat adalah Candi Sojiwan yang terletak di daerah Kebon Dalem Kidul, Klaten. Ketiga candi sebelumnya mereka harus mengeluarkan dana untuk memasukinya, namun untuk Candi Sojiwan mereka tidak perlu mengeluarkan dana. Mereka memutuskan untuk mengumpulkan data 4 candi saja karena waktu sudah semakin sore. Mereka diperkenankan melihat seisi daerah Candi Sojiwan setelah izin. Candi Sojiwan akan ditutup pukul 17.00. Sehingga sebelum pukul tersebut mereka sudah harus selesai melihat-lihat dan sekadar beristrahat sejenak setelah menempuh perjalanan di candi-candi sebelumnya.

Segar udara sore itu di Candi Sojiwan membuat mereka betah berlama-lama untuk sekadar berbincang-bincang ringan terkait candi-candi yang sudah Dava dan Dira kunjungi. Mereka sempat melihat sekolompok pemuda seumuran mereka sedang duduk melingkar duduk di rerumputan memperhatikan penjelasan seorang pria yang entah siapa. Menurut penjelasan satpam penjaga candi ini mereka adalah anak-anak jurusan Sejarah. Dava dan Dira beralih menaiki candi dan duduk bersebalahan untuk beristirahat sejenak.

Dira mengeluarkan air minum dalam botol untuk diminum karena begitu haus. Dava tidak membawa perbekalan apapun, akhirnya Dira membagi minumannya untuk Dava tanpa lelaki itu minta duluan. Tentu saja Dava meminumnya tanpa menempel di bibir botol. Lantas setelah sudah, lelaki itu mengucapkan terima kasih. Dira memejamkan mata dan menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Perempuan itu lalu berkata dengan mata terbuka tanpa melihat Dava.

Merayakan Cinta ✔ [NEW]Where stories live. Discover now