Prolog

475K 20.2K 638
                                    

Hay semuanya ini adalah cerita keduaku semoga kalian menyukainya ya, mohon maaf sebesar besarnya jika terjadi berbagai macam kesalahan penulisan. Tolong vote dan komen kritik dan saran supaya dapat lebih baik kedepannya.

Happpy Reading.

15 Milyar dalam kartu ini jadi milikmu," ucap Kelly.

Karina menatap sengit wanita paruh baya didepannya, orangtua dari kekasihnya. Kelly pikir Karina akan menerimanya?

"Ambil! Tunggu apalagi? inikan yang selama ini kamu cari?"

"Kuranglah, masa segini doang," ucap Karina dengan nada remeh, "Coba bayangin semisal Saya menikah dengan anak Anda pastinya Saya akan dapat lebihkan dari ini semua?”

"Dasar perempuan murahan! Saya nggak sudi punya calon menantu seperti kamu, pasti kamu akan jadi benalu di kehidupan Vincent. Jauhi Vincent! atau Saya akan buat hidup kamu menderita," ujar Kelly dengan nada marah hingga seluruh mata tertuju pada mereka.

"Ibu, saya sekarang ingin berbicara serius tentang ini.Saya benar benar mencintai Vincent secara tulus bukan karena harta, Saya mau bersama dengan Vincent walaupun hidup kami sederhana," ucap Karina.

"Kalau kamu mau hidup miskin melarat jangan bawa bawa anak saya, saya mau yang terbaik buat dia, dan yang terbaik buat dia bukan bersama kamu, cewek murahan!"

Setelah mengatakan itu, Kelly bergegas meninggalkan Karina. gadis itu menatap nyalang ke arah kartu yang Kelly berikan tadi, lalu mengambilnya memasukannya ke dalam tas.

***

 Hari demi Hari berikutnya ujian mulai berdatangan, Kelly ternyata tidak main  main dengan ucapannya. Setelah membuatnya keluar dari kampus tempat dimana ia kuliah dengan cara mencabut beasiswanya, hari ini tepat saat Karina usai pergi belanja, Ia mendapati kedai jualannya berantakan.

Karina diam meredam amarahnya yang memuncak melihat dagangannya  hancur berkeping keping, saat itu juga pandangannya teralihkan oleh sebuah note hitam dengan tulisan yang sama setiap harinya. " Tinggalkan Dia."

Ponsel Karina berdering menampilkan nomor tidak dikenal.

“Gimana? Masih mau bertahan? Oh iya, kamu masih ingat Panti Asuhan Kasih Bunda? Sertifikat tanahnya sudah saya dapatkan. Jika kamu masih peduli dengan orang orang yang ada di sana jauhi Vincent mulai detik ini juga, atau kamu tahu sendiri apa yang bisa saya lakukan selanjutnya jika kamu berani menolak permintaan saya kali ini.”

Karina meremas ponselnya menyalurkan segala kekesalan dalam dirinya. Hatinya diliputi rasa bimbang, tembok besar itu kini benar benar nyata menghalangi segala perjuangannya, tangan kecilnya kini tak mampu lagi untuk meruntuhkannya. Keputusan sudah ada, sungguh sulit untuk menerima ini.

***

Begitu mendapati kekasihnya ada didepan mata, Vincent berlari untuk menghampiri gadis yang beberapa hari ini menghilang darinya.

“Kamu ada masalah apa Rin, beberapa hari ini kamu sengaja kan nghindarin Aku, kamu ngambek? Gara gara apa coba jelasin, kalo Aku salah Aku minta maaf.”

Karina melepas tangan Vincent yang memeluk dirinya dari belakang.

“Aku mau kita putus.”

Vincent terpaku atas apa yang barusan Karina katakan. Setelah hilang tanpa kabar tiba tiba kata pedih terucap.

“Maksud kamu?” tanya Vincent meminta penjelasan.

“Aku bosen, Nggak perlu ada penjelasan lagi, intinya Aku mau kita udahan itu aja. Aku capek mau pulang,” jelas Karina.

“Hey hey, maksud kamu apa?” Vincent mencoba terus mengali penjelasan, tidak Ia tidak terima diperlakukan seperti ini layaknya sebuah mainan yang saat anak kecil bosan bisa ditinggalkan begitu saja.

Karina mempercepat kakinya untuk berlari dari taman saat tahu Vincent masih mengikutinya dibelakang.

Karina melambai pada taksi yang melintas, lalu naik. Vincent hanya bisa menatap kepergian gadis itu dengan luka yang ditinggalkan.

“Arghhhh.”

2 tahun kemudian

Kring kring.....

Sebuah alarm dari hape berbunyi, membangunkan empunya dari tidur nyenyaknya, tangannya meraba raba hape yang sedari tadi berbunyi itu di nakas dan tidak sengaja malah menjatuhkannya.

"Hah, Astagfirullah" ucap Karina terperanjat dari tidurnya, kemudian langsung mengambil hapenya yg jatuh di kolong himpitan tembok dan tempat tidurnya.

Tangannya meraba raba mencari hapenya yang jatuh dikala Ia mencari tangannya merasakan benda seperti kertas. Karina tersenyum gembira.

"Woah, 50.000ku yang hilang ternyata ada disini, benar benar awal untuk hari yang lebih cerah." ucapnya bersorak gembira menemukan uang kertas berwarna biru di kolong itu juga.

"Wawancara pekerjaan, harus berhasil, semangat!"ucap Karina di pinggir tempat tidur sambil mengepalkan tangan ke udara.

Gadis itu langsung menuju kamar mandi dan melakukan ritual paginya untuk berangkat ke perusahaan yang telah memanggilnya untuk wawancara kerja.

🍑🍑🍑

Vincent membuka pintu ruangan pribadinya dan menjumpai seorang perempuan duduk di meja kerjanya mengenakan dress ketat dengan membiarkan dadanya sedikit terekposs memperlihatkan belahan serta memperlihatkan pahanya yang akan membuat siapapun laki laki yang melihatnya akan menaruh hati kepadanya tapi tidak dengan Vincent, ia justru acuh terhadap perempuan itu. Sudah berulang kali Angel melakukan hal seperti itu namun respon Pria itu nihil, Angel akui Vincent memang pria yang setia pada pasangannya.

"Angel, mengapa kau melakukan ini lagi, keluar dari ruanganku sekarang." ucap Vincent dingin dengan berwibawa kepada gadis itu.

"Dasar Pria kurang normal." batin Angel. Gadis itu sangat berani sekali memang untuk kategori staff biasa yang mempunyai nyali untuk mengoda atasanya. Tanpa perlu disuruh untuk kedua kalinya Angel memilih untuk keluar dari ruangan bos nya tersebut daripada harus menghadapi amukannya. Dengan muka kesal ia pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Tok tok tok.....

Salah satu karyawan pria masuk ke ruangan tersebut.

"Pak, disini profil pewawancara kita hari ini" ucap pria tersebut menyerahkan file file dokumen kepada bosnya.

Vincent menerimanya dan menyandarkan badannya ke kursinya kemudian membuka satu persatu dokumen tersebut hingga ia berhenti membalik balik kertas itu, karena matanya tertuju pada selembar foto 4×3 dengan wajah yang tidak asing baginya.

"Karina" gumamnya. Muncul ide licik dalam pikirannya untuk mengerjai gadis itu. Gadis yang pernah ia perjuangkan namun malah Ia dicampakan begitu saja tanpa memberi penjelasan sedikitpun

"Dimana dia sekarang" ucap Vincent kepada pegawainya itu sembari menunjuk file profil Karina.

"Dia sudah pergi pak."

"Hubungi dia secepatnya."

Jikalau berkenan bisa pencet vote yeu.

🎀🎀🎀

Bantu Ramein Ig Author kk, mari berteman dan dapatkan info tentang update novel novelku.

Ig: erna_wati_12

Kirim pesan sebanyak banyaknya disana agar Aku semangat bikin ekstra part dan sequel.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now