[1] Mother Of Dragons ✔

➵ Moon and Sun. | 6

❝

— Like a page with a golden word.
Puts my heart to the test.
I'm a weary traveler.
You're my heavenly rest. —

❞

.

.

.

.

.

Sinar mentari di pagi hari, perlahan muncul menampakkan diri. Membawa kehangatan di atas bumi yang tak lagi sepi. Kicau burung, suara ayam, dan hewan-hewan hutan saling bersahutan menyambut datang nya pagi. Mengukir senyum di bibir manis seorang gadis.

Lalysa kini menggendong ketiga Naga nya, menaiki seekor kuda, menyusuri hutan dini hari bersama sang Panglima di sisi kiri. Beberapa saat yang lalu, Tyrion telah membeli beberapa kebutuhan masakan di pasar, untuk ia bawakan pada sang Paman yang telah menunggu kepulangan nya.

Ada ragam pertanyaan dalam benak juga pikiran sang Panglima. Mengapa Lalysa memutuskan untuk ikut ke Desa bersama nya? Tyrion tak ingin berpikir yang tidak-tidak, namun gadis itu nampak polos untuk di curigai.

Jadi, Tyrion hanya mengiyakan nya... Mungkin Desa akan lebih menyenangkan dengan kehadiran Lalysa di sana.

"Paman mu tinggal sendiri?" Lalysa akhirnya membuka obrolan, sementara kuda mereka berjalan pelan.

Tyrion mengangguk sebagai jawaban, "Aku hanya pulang sesekali menjenguk nya. Karena dia terbiasa hidup mandiri dan aku tak perlu mengkhawatirkan nya."

"Dia tak punya keluarga?" Lalysa menoleh pada Tyrion yang kini fokus menghadap depan, memimpin perjalanan.

"Istrinya telah tiada, begitupun anak gadisnya. Meninggal karena penyakit bawaan."

Lalysa merasa bersalah setelah mendengar hal tersebut, "Maaf telah bertanya."

"Tak apa. Itu bukan hal besar."

Keheningan lantas terjadi, kini hanya suara langkah kaki kuda yang memecah keheningan di dalam hutan. Rindang nya pepohonan, sedikit menutupi sinar mentari, namun perjalanan mereka aman-aman saja. Tak ada kejaran hewan buas, karena suara Naga Lysa cukup mengancam setiap pasang mata yang menatap keberadaan mereka.