➳ Titik dendam. | 9

1.9K 499 66
                                    

Built on every scar that you gave me.
Tore my body into what made me.
The hell you put me through is what raised me.
Now I'm indestructible.

❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

Gigil dingin menerpa tubuh berselimutkan awan tebal di atas mega.
Kepakan sayap Droco menggema menyuarakan batin yang terlampau kecewa. Daksa yang telah penat menerima ragam memar pada batin yang tak lagi bahagia.
Dendam nya berkobar bagai cangkang retak kehilangan raga. Rembulan sebagai saksi nya, atas peristiwa menyakitkan yang tak akan pernah terlupa.

Manik bulat gadis itu menajam, dengan perasaan yang masih teramat sesak, air mata nya luruh dan menjadi dingin, tertiup oleh angin. Hidupnya telah hancur... Ia jelas tau pembunuh Ibu nya siapa. Lysa akan membunuh Austin malam ini juga!

"AAAAAAAA!!!"

Lysa berteriak murka, dan Droco menggeram lantas menaikkan kecepatan terbang nya, segera menuju Kingston.

Sesampainya di sana, Droco memilih mendarat di atas bukit Kingston. Lalysa turun dan berlari menuju istana... Ia akan membunuh Austin dengan kedua tangannya sendiri.

Namun Tyrion sudah menunggu nya di sisi bukit tersebut... Lelaki itu sudah menduga, bahwa Lysa akan tiba di sana, sesuai perkiraan nya. Gadis itu pastinya baru saja meninggalkan kastil tempat Lady Kanza di kurung. Dan sudah Tyrion duga, bahwa Lysa akan mengamuk setelah itu.

"Lalysa." Tyrion menarik lengannya, dan gadis itu tertarik mundur.

"LEPASKAN AKU TYRION! AKU AKAN MEMBUNUH AUSTIN SEKARANG JUGA!"

Gadis itu berteriak, dengan wajah merah padam. Air mata nya mengalir deras, menunjukkan kesedihan, amarah, dan dendam mendalam.

"Kau kira semudah itu? Bahkan menyentuh ujung rambut Austin saja, kau tak akan mampu, Lalysa!"

"KAU MEREMEHKAN KU TYRION! LEPAS AKU DAN LIHAT SENDIRI APA YANG AKAN KU PERBUAT PADA IBLIS ITU!"

"Tenangkan dirimu terlebih dahulu... Sudah berapa kali ku katakan padamu. Jangan gegabah dan mengambil keputusan di saat marah."

"AKU TIDAK PEDULI!!!!"

"APA KAU PUNYA BUKTI?!" Kini kedua tangan Tyrion menahan bahu gadis itu, menahan nya dengan kuat, agar ia dapat berpikir sejenak.

Gadis itu terdiam beberapa saat, namun nafas nya masih memburu, pertanda kemarahan nya masih meluap-luap dan ingin segera melampiaskan nya agar ia puas.

[1] Mother Of Dragons ✔Where stories live. Discover now