➵ Rise to Honor. | 4

2.7K 664 114
                                    

I fall in love every single time, I look into your eyes.
Those eyes; they never lie.
I can tell your mine it's so hard, when you're not around.
I get mad thinking how I can't always have you around.

❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

Angin meliuk-liuk menerbangkan surai di malam yang cukup dingin. Membawa rasa dingin namun tak sampai menggigil. Sebuah api unggun terasa begitu menghangatkan setiap rasa dingin di telapak tangan juga di dalam hati, tatkala seorang lelaki datang menghampiri dan memberikan sebuah kain tebal pada sang gadis.

Lalysa menoleh, dan mendapati Tyrion kini sudah duduk di sebelah nya, menjulurkan tangan di depan api unggun, untuk merasa hangat. Gadis itu tersenyum.

"Terimakasih," ujar Lysa atas pemberian kain hangat tadi.

"Coba hitung, sudah berapa kali kau mengucapkan kata itu padaku?"

Lysa bergumam, "Hanya dua kali untuk hari ini."

"Dua kali untuk hari ini, entah berapa kali lagi untuk masa depan." Tyrion melirik gadis itu yang kini terkekeh pelan karena ucapan nya.

Di pinggir sungai yang cukup tenang, dua insan melewati malam dengan obrolan beragam, tersenyum untuk satu sama lain dan nampak menawan. Pasukan Kingston tengah menginap di barak saat ini. Setelah insiden penyanderaan Lalysa, pasukan Alpha berhasil tiba di barak dengan selamat. Mereka akan pulang ke istana besok pagi, dan untuk malam ini... Mereka memutuskan untuk bermalam di tenda.

Lalysa jadi teringat Rose dan beragam ceritanya yang membuat Lysa tersenyum. Lantas gadis Targaryen itu menoleh pada Tyrion.

"Kau tau, Panglima? Aku jadi teringat akan perjodohan Raja hari itu."

Tyrion mendengus samar, kini melemparkan kayu pada api unggun agar tubuh mereka semakin hangat.

"Sudah ku katakan bukan? Kau bisa menolak nya dengan cara—"

"Bukan itu. Aku teringat ucapan Rose yang hari itu menolak di jodohkan dengan Raja Chanyeol. Dan kau tau? Rose ingin meminta pada Raja agar di jodohkan saja dengan mu." Lalysa kini tertawa di sana. Membuat Tyrion menaikkan sebelah alisnya. Merasa aneh setelah mendengar kalimat dari Lalysa.

"Kenapa harus aku?" tanya Tyrion.

Lysa pun mendorong pelan bahu Tyrion, "Hey! Kau ini memang tak bisa menebak perasaan seseorang ya? Ku pikir kau tau segala hal."

[1] Mother Of Dragons ✔Where stories live. Discover now