➵ Awan Kelabu. | 1

2.8K 697 103
                                    

Note*
7 Kingdoms :
- Kingston : Jeffry, Ong, Younghoon, Xiaojun, Hendery, Rose. Suga & Lysa.
- Rivaderm : Kris, Minnie.
- Gravhara : Sehun, Joy, Tzuyu
- Severon : Chanyeol
- Vilbert : Johnny, Lia, Guanlin.
- Cauvahn : Yoon, Nancy, Yeonwoo, Sakura, Yeri, Eunha.
- Nibelhain : Jun, Jimin, Wendy.

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

.

.

.

.

.

Bening nya air danau yang nampak biru dengan kilauan cantik dari panas nya matahari. Hijau pepohonan menjadi tempat berteduh para manusia yang terlihat menghindari sinar mentari. Danau indah yang terletak di belakang taman Kingston ini, adalah salah satu syurga tempat para bangsawan biasa bermain. Si cantik dengan surai platinum blonde tengah duduk manis di pinggir danau tersebut, sesekali mengayunkan kaki nya, menyapa genangan air yang memantulkan bayangan sosok si gadis Targaryen. Lalysa tersenyum tipis menatap dirinya.

Langkah kaki di belakang Lalysa mulai mendekat, dan Suga sang kakak pun duduk di samping nya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Langkah kaki di belakang Lalysa mulai mendekat, dan Suga sang kakak pun duduk di samping nya.

"Jadi, kau telah resmi menjadi pasukan Kingston, Lalys?" Suga menepuk lembut kepala Lalysa, dan gadis itu tersenyum padanya.

"Dan kau sebentar lagi akan jadi perdana menteri Istana, Kak?" Lalysa balas bertanya dan Suga mengangguk.

"Kenapa tak jadi penasihat Raja?" tanya Lysa.

Suga tersenyum sekilas dan kini ia mengayunkan kaki nya di atas genangan air, membuat percikan kecil di sana.

"Kau tau Agaka? Dia adalah otak nya Raja. Jika Agaka tak ingin aku jadi penasihat Raja, maka pasti Raja Austin akan menuruti nya." Suga sudah cukup paham sistem politik di atas tahta Kingston, dan Lysa mengerutkan kening di sana.

"Apa ia takut kau menjadi saingan nya?"

"Entahlah. Apapun alasan nya aku tak peduli sebenarnya. Yang terpenting sekarang bagiku adalah keselamatan mu, dan Ibu."

[1] Mother Of Dragons ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt