Chapter 3 [Truth Untold]

2.4K 594 99
                                    

Chapter 3
— Truth Untold —
Mother of Dragons.
‘‘ I'm not your little Princess! ’’

 ‘‘ I'm not your little Princess! ’’

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

.

.

.

.

.

Jingga mulai terlukis di atas cakrawala, nampak indah di pandang mata, menggambarkan warna warna cantik yang menghibur mata, namun segalanya sangat kontras dengan keadaan di bawah sana.

Sayatan pedang, lemparan tombak, anak panah yang beterbangan, dan suara kaki kuda berlarian nampak sangat menegangkan. Berbeda dengan ketenangan di atas awan yang terlihat baik-baik saja, sedangkan di bawah langit, di atas tanah itu... Dua kekuatan beradu tajam.

Kali ini bukan dari Negeri Diloxa, tapi dari Negeri Stesova. Mereka cukup percaya diri untuk menantang Kingston bertarung di medan perang. Mereka hanya tau satu hal, bahwa team Alpha clan Kingston sangat berbahaya. Namun Negeri Stesova punya peliharaan serigala yang tidak diketahui Tyrion sebelumnya. Dan itu sangat merepotkan mereka sekarang.

Lalysa mengepalkan telapak tangan nya, sial... Jumlah serigala hitam itu terlalu banyak. Bahkan setengah pasukan mereka telah tumbang karena serigala dengan taring tajam itu turut andil di atas medan perang.

Tyrion dan Lalysa terpisah... Sang panglima sibuk menyerang balik serigala yang membantai habis pasukan Kingston, dan Lysa yang tengah kejar-kejaran dengan seorang Pangeran dari Stesova.

Ini pertanda buruk. Apalagi saat Tyrion melihat Lalysa berlari ke arah menara benteng, di susul seorang Pangeran dari Stesova yang mengejarnya dengan sebilah pedang di tangan kanan. Tyrion hendak menyusul, namun lagi lagi puluhan serigala menghadang nya di sana. Tyrion mendesis marah, kesabaran nya sudah habis kali ini.

Maka saat Tyrion mengayunkan pedang nya, sangat cepat hingga gerakan nya tak terbaca, prajurit istana termangu di tempatnya... Panglima mereka memang luar biasa tak ada tandingan nya. Satu dua serigala melarikan diri, beberapa lagi sisanya di tebas hingga darah segar merembet kemana-mana.

"Awuuu~"

Itu adalah lolongan terakhir pasukan serigala, sebelum kepala mereka terpenggal oleh pedang Tyrion.

Di lain sisi, Lalysa beradu pedang dengan Pangeran Stesova. Lelaki gagah itu menyunggingkan senyum miring di bibirnya, cukup tertarik menatap paras menawan Lalysa.

"Harusnya seorang Putri bermandikan air susu di kamar mandi istana. Namun kenapa Putri satu ini bermandikan keringat dan darah di medan perang? Apakah Kingston sebegitu kerasnya, Putri?" Pangeran dari Stesova itu terkekeh menatap Lalysa, sambil terus mengayunkan pedang nya. Sekuat apapun Lalysa, ia masihlah seorang wanita, tenaga nya tak cukup banyak dan kekuatan nya tak bertahan lama untuk menghadapi lelaki perkasa dari Negeri Stesova itu.

[1] Mother Of Dragons ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon