➸ Tujuh Bersaudara. | 3

3.6K 787 122
                                    

Note*
• Benua : Luxidos (Utara)
• Pemegang Megan Throne : Kingston.
• 7 Kingdoms : Kingston, Gravhara, Severon, Rivaderm, Cauvahn, Vilbert, Nibelhain.

Suara dua pasang langkah kaki terdengar nyaring di atas jembatan panjang Kingston, sesekali para prajurit menunduk hormat saat berpapasan dengan dua Tuan Putri kecil mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara dua pasang langkah kaki terdengar nyaring di atas jembatan panjang Kingston, sesekali para prajurit menunduk hormat saat berpapasan dengan dua Tuan Putri kecil mereka. Lalysa dan Rose tengah berjalan kembali menuju istana saat ini. Rose masih sibuk mengoceh tentang dapur istana yang katanya sungguh menggiurkan. Sedangkan Lalysa sendiri kini tengah memikirkan dua hal yang semenjak tadi mengusik pikirannya.

Megan Throne, dan Tyrion.

Akhirnya Lalysa pun menatap Rose yang masih sibuk berceloteh dan terpaksa memotong pembicaraan nya.

"Rose, tapi kenapa aku tak pernah melihat Tyrion sebelum nya? Maksud ku... Apakah selama ini dia memang jarang terlihat?"

Rose menggeleng, "Dia selalu terlihat di istana, Lys. Mungkin dirimu saja yang tak beruntung melihat ketampanan nya tiap pagi. Tapi dia memang jarang terlihat di mana-mana. Aku pun hanya bisa melihat nya di lapangan untuk latihan, dan di sekitar ruangan Megan Throne untuk berjaga. Kadang dia di ruang rapat juga bersama Raja."

Lalysa pun mengangguk paham.

"Tapi, Tyrion memang tidak bisa ditemui oleh sembarang orang, Lys." Rose menggembungkan pipi nya lucu, membuat Lalysa mengernyit.

"Memangnya kenapa?" tanya Lalysa.

"Dia telah masuk team Alpha, kandidat calon Panglima tempur di masa depan. Hal-hal yang ia urusi pun sangat penting. Jadi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengajak nya mengobrol. Lelaki itu juga sangat dingin, sangat jarang mengobrol banyak. Tak heran ia begitu menawan." Rose berujar demikian dan kini pikiran Lalysa semakin kusut. Gadis dengan rambut putih platinum itu kini mengabaikan decakan kagum Rose akan si Tyrion. Pikiran Lalysa telah terbang memikirkan banyak hal. Salah satu nya adalah, kemarin Tyrion mengajak nya berdebat prihal Tahta di atas istana. Tapi Rose sendiri mengatakan bahwa Tyrion adalah manusia yang jarang mengobrol panjang. Aneh -pikir Lalysa.

Lalysa pikir, Tyrion memang tipe manusia menyebalkan yang suka berdebat dan tak suka kekalahan. Namun faktanya malah sebaliknya... Tyrion adalah lelaki dingin yang hemat bicara, dan terkadang tak memperdulikan sekitarnya jika itu tak cukup penting. Bahkan Rose pernah cemberut seharian karena tak di gubris Tyrion saat latihan pedang. Kini Lalysa memahami bahwa Tyrion memang lelaki yang menarik, tapi untuk jatuh hati padanya... Sepertinya Lalysa akan menggeleng -tidak. Lelaki itu punya aura intimidasi yang kuat, Lalysa ragu ingin berurusan dengan nya. Menyeramkan.

Oh ya, berbicara prihal menyeramkan, Megan Throne hampir sama menyeramkan nya dengan Tyrion.
Kursi besar itu sungguh membuat Lalysa terhipnotis sekejap. Pertanyaan-pertanyaan baru bahkan kembali bermunculan di kepala nya.

'Kenapa Megan Throne terletak di ujung tanah Kingston? Kenapa diletakkan begitu jauh dari istana utama?'

'Kenapa tahta itu di jaga ketat oleh para prajurit?'

[1] Mother Of Dragons ✔Where stories live. Discover now