➳ Hurricane. | 7

1.9K 500 133
                                    

This is my domain. You're in my kingdom now. No one can it tear down. You're stepping on my ground. It's live or die in my way.
Inside the walls of my domain.  —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.


Genangan air nampak bercahaya terpapar sinar mentari pagi. Membuat ragam cahaya warna-warni diiringi desah ricik air yang mengalir, dan daun-daun yang berjulai di udara mulai berjatuhan di atas air, seolah membentuk ragam syukur para insani, di muka bumi. Liukan angin masih setia menemani, hembusan nafas yang masih menjadi pertanda akan sebuah kehidupan di alam ini.

Hari yang baik untuk acara yang baik. Clan Cauvahn datang ke istana Kingston, dan mengajukan lamaran. Lima Putri cantik dari Cauvahn telah menjadi perbincangan banyak orang. Putri Nancy, Yara, Sakura, Yeri, dan Eunha... Beserta Ibu nya Ratu Yoon, kini telah berdiri di depan bangunan megah istana terbesar di Benua Luxidos tersebut. Kedatangan mereka tentu telah diketahui sebelumnya oleh keluarga kerajaan, dan mereka pun kini menyambut mereka dengan baik.

"Salam untuk para Putri dan Ratu clan Cauvahn. Selamat datang di Kingston," ujar Raja Austin dengan senyuman. Kelima Putri itu pun menunduk hormat, dan para Pangeran Kingston pun balas menunduk hormat. Ada Lalysa juga di sana, turut menyambut.

Raja pun mempersilahkan mereka masuk, menuju Aula besar tempat biasa berkumpul para bangsawan yang menjadi tamu keluarga. Mereka semua kini telah duduk di sofa panjang nan empuk, yang telah di sediakan para pelayan.
Perbincangan hangat pun terjadi, sesekali suara tawa terdengar, menandakan suasana menyenangkan antar para Bangsawan.

"Kedatangan Kami di sini, tentu telah dibaca dengan baik oleh Yang Mulia Raja." Ratu Yoon selaku Ratu dari clan Cauvahn memulai inti pembicaraan.

Ratu Yuri tersenyum pada Ratu Yoon, "harusnya Pangeran kami yang datang ke kerajaan kalian mengajukan lamaran, bukan sebaliknya." Ratu Yuri tak berniat menyindir, namun memang itu kenyataan yang harus disuarakan.

"Tak apa, Ratu. Kami tak keberatan untuk datang lebih dahulu. Anggap saja ini sesi pengenalan yang baik bagi anak-anak kita." Ratu Yoon tersenyum santai, dan Ratu Yuri pun menoleh pada suami nya, meminta pendapat.

"Jadi... Putri mu yang mana, hendak mengajukan lamaran, Ratu?" tanya Austin dengan senyum menawan nampak mengagumkan.

"Tentu saja kelima nya, Raja. Lima Pangeran dari Kingston, dan lima Putri dari Cauvahn. Sangat pas bukan?" Ratu Yoon terkekeh anggun, membuat kelima Pangeran dari Kingston terkejut beberapa saat, bahkan Hendery hampir menyemburkan teh yang sempat ia minum.

[1] Mother Of Dragons ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang