➸ Tyrion, dan waktu. | 6

3.1K 758 84
                                    

Note*
• Benua :
- Luxidos (Utara)
- Urendai (Selatan)
• Pemegang Megan Throne : Kingston.
• 7 Kingdoms : Kingston, Gravhara, Severon, Rivaderm, Cauvahn, Vilbert, Nibelhain.
• Targaryen : Pengendali Naga.
• Clan Halerie : Sebuah Clan di Urendai, rumah para Targaryen.

Gemintang bertaburan di atas awan, sesekali terlihat satu dua bintang terjatuh, namun tak banyak manusia menyadari nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gemintang bertaburan di atas awan, sesekali terlihat satu dua bintang terjatuh, namun tak banyak manusia menyadari nya. Bahkan Lalysa, ia tak tau jika ada satu bintang jatuh barusan, ia sedang fokus berlatih pedang bersama seorang lelaki yang kerap di panggil....

"Tyrion! Ini sudah ke lima belas kali aku mengulang gerakan yang sama. Aku rasa ini sudah sempurna." Lalysa mengeluh, karena Tyrion selalu menggelengkan kepala melihat gerakan pedang Lalysa yang belum terlihat bagus di mata lelaki itu.

"Mau sampai kapan kau mengeluh seperti itu, Putri? Berusahalah."

Lalysa mendengus kecil mendengar ucapan dingin Tyrion, dasar guru yang galak. Bahkan Lysa heran, kenapa ia harus diajar oleh Tyrion? Padahal kakaknya, Suga pun cukup pandai bermain pedang. Raja Austin benar-benar tak membiarkan Lalysa merasa tenang.

"Sekarang, ulang."

Lalysa lantas menyiapkan kuda-kuda di kaki nya, dan menjulurkan sebuah pedang, hendak mengulang gerakan yang diperintahkan Tyrion.

Kemudian Lalysa mulai menyilangkan pedang nya, memutar badan, mengangkat kaki kanan dan menendang angin dengan kuat, memutar badan lagi, dan mengayunkan pedang ke depan, seolah tengah menusuk perut lawan. Tatapan gadis itu berubah tajam, ia mulai serius, dan hal itu membuat Tyrion akhirnya mengangguk.

"Bagus."

Lalysa pun mengepalkan tangannya, "Yes!"

Melihat itu, Tyrion tersenyum tipis, menggelengkan kepala. "Itu baru latihan dasar, kau belum menguasai permainan pedang yang sebenarnya."

Baru saja senang, Tyrion langsung membuat Lysa kembali cemberut. Dasar lelaki yang tak bisa melihat orang senang! —batin Lysa.

Lelaki itu kini berjalan ke sebuah pohon besar, duduk di bawahnya sambil menyandarkan punggung nya di pohon itu. Lalysa pun mengikuti lelaki itu, duduk di sana.

"Kau sudah lelah ya?" tanya Lysa.

"Tidak ada kata lelah dalam kamus hidupku," jawab Tyrion singkat, kini ia tengah menutup kelopak mata nya.

"Apakah menjadi team Alpha menyenangkan?" Lalysa kembali bertanya. Tyrion terdiam sejenak, kemudian mengangguk.

"Menyenangkan jika kau berhasil mengerjakan sebuah misi. Tidak menyenangkan ketika kau gagal dan membuat istana dalam bahaya."

"Apakah seberat itu?"

"Kau tertarik masuk team Alpha?"

Lalysa terdiam sejenak, namun ia mengangkat bahu nya kemudian. "Entahlah. Aku belum melihat ada yang menarik di dalam team itu."

[1] Mother Of Dragons ✔Where stories live. Discover now