➵ Alasan Kebencian. | 12

2.4K 604 209
                                    

— You leave scars in my heart so easily with harsh words. Without even saying sorry, I comfort myself again. I'm always anxious if you're gonna leave me today.
I just want you to stay. —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

Kekehan ringan terdengar di sebuah ruangan, seorang lelaki gagah duduk di atas singgasana dengan seekor Harimau setia di samping nya. Austin beserta Agaka tengah membicarakan banyak hal, dan obrolan mereka terhenti saat suara pintu terdengar terbuka.

Tyrion datang dengan langkah tegas, menunduk hormat pada Austin saat ia tiba di hadapan nya. Sang Panglima memberi salam hormat, dan suara Austin terdengar kemudian.

"Tyrion, apa kau sudah dengar kabar prihal pemberontakan di sebelah timur?" tanya Austin pada Tyrion.

"Sudah, Yang Mulia. Apa perintah Yang Mulia untuk ku?" Tyrion kini menatap Austin di atas singgasana nya.

"Kau atasi mereka, seperti biasa. Aku akan mengirim mu dan team Alpha esok lusa. Karena seperti nya pasukan biasa tak cukup mampu menangani hal itu."

"Baik, Yang Mulia."

Tyrion hendak pergi dari hadapan Austin, namun sang Raja membuka obrolan kembali.

"Bagaimana kabar Paman mu, Tyrion?"

"Dia baik, Yang Mulia. Terimakasih telah bertanya."

"Apa saja yang Lalysa lakukan di sana?"

"Tak ada hal istimewa, Yang Mulia. Hanya berlatih pedang setiap pagi, dan sesekali berjalan mengelilingi bukit denganku."

"Kau tau, Tyrion? Saat ia meminta izin padaku untuk ikut dengan mu, aku memikirkan hal lain saat itu."

Tyrion terdiam, dan menunggu kalimat selanjutnya dari Austin.

"Ku pikir dia menyukai mu. Apa kau juga berpikir demikian, Tyrion?"

Tyrion berusaha tenang di sana, kemudian menggeleng, "tak mungkin, Yang Mulia. Tuan Putri mungkin hanya ingin melihat desa saja, tak lebih."

"Ya ku harap begitu. Dan ku harap kau ingat tugas mu...." Austin tersenyum miring menatap Tyrion yang menunduk padanya, seolah mengalihkan tatapan.

"Akan sangat tak pantas rasanya kau menyukai keponakan ku, Tyrion. Apa kau tak ingat dengan masa lalu Targaryen? Ayah mu di bunuh oleh Kanza dengan Naga nya, saat Vincent tau bahwa Ayah mu berpihak kepadaku. Mereka pun memutuskan untuk membunuh Darius." Austin terkekeh di sana, "apa kau ingin bernasib sama seperti Ayah mu, Tyrion? Mati di tangan Targaryen?"

[1] Mother Of Dragons ✔Where stories live. Discover now